Palembang bukan kota yang asing bagi saya. Meskipun tinggal di Bengkulu, saya dan keluarga telah beberapa kali mengunjungi kota ini. Tapi, yaitu, namanya pergi sama keluarga, kurang greget. Yang berumur maunya belanja terus istirahat, sementara yang masih masa pertumbuhan maunya main terus makan.
Wajar, kemajuan kotanya jauh pesat di atas Bengkulu, otomatis, pilihan tempat belanja dan hiburannya banyak. Beragam juga yang dilihat. Khusus untuk urusan makan, nih, yang sering bikin kesal. Buat yang tua-tua, makan adalah ketemu nasi diselingi sedikit penganan khas Palembang. Mereka mana peduli makanan hits di tempat kekinian. Yang muda, nurut saja, padahal pingin wisata kuliner Palembang.
Maunya saya, mumpung di Palembang makanannya sedap-sedap, setiap hari harus menelan semua makanan lokal. Terserah, ada nasi atau tidak. Mana ada yang setuju. Akibatnya, saya selalu merasa belum puas saat kembali ke rumah.
Suatu hari, dalam sebuah kompetisi blog yang diadakan Dinas Pariwisata Sumatra Selatan, saya berhasil menjadi satu dari tiga blogger yang tulisannya dianggap menyentuh hati para juri. Hadiahnya berupa undangan ke Palembang sambil menyaksikan International Musi Triboatton, lomba dayung internasional yang mengarungi arus Sungai Musi.
Tentu saja, saya tidak pergi bersama keluarga besar. Saya bergabung dengan beberapa blogger yang masih cuek sama pantangan makanan. Alhasil, selama dua hari di sana, perut saya benar-benar terpuaskan.
Hari Pertama
Semua blogger baru berkumpul pada siang hari. Oleh perwakilan panitia yang ditugasi menemani kami selama di Palembang, kami diajak makan siang di Mbok War, warung terapung yang berada di bawah Jembatan Ampera. Tempat makan berupa perahu yang tertambat di Sungai Musi ini menyediakan menu pindang ikan yang sangat nikmat.
Sore hari menjelang magrib, setelah menonton perlombaan dayung di etape terakhir, kami diajak ke Toko Harum di Jalan Merdeka. Kedai berukuran mungil yang menjual beberapa penganan ringan khas Palembang. Suasananya asyik, dan cocok untuk nongkrong sore.
Di sini, lidah saya berkenalan untuk pertama kalinya dengan ragit, pempek tabok, dan es sugu. Kami sengaja memesan menu berbeda agar bisa saling cicip, ditambah kue-kue yang tampilannya sangat menggoda.
Belum puas, setelah bebersih dan istirahat sebentar di hotel, kami lanjut makan malam di Martabak Har yang sudah terkenal seantero Indonesia. Belum ke Palembang rasanya kalau belum menyantap martabak ini di tempatnya langsung.
Hari Kedua
Meskipun sempat sarapan di hotel, kami masih sanggup diajak makan mi celor di warung Mie Celor 26 Ilir milik H.M.Syafei. Berbeda dari mi celor yang pernah saya coba, kuah mi celor di sini lebih kuning dan kental. Lemak niaaan.
Siangnya, setelah menyeberang ke Pulau Kemaro dan Kampung Arab, kami menyambangi Pempek Pak Raden. Tadinya saya pikir di sini cuma jualan pempek. Ternyata, ada menu masakan Palembang lainnya juga. Jangan tanya apa saja, ya, yang pasti semuanya bikin mata mendelik dan nafsu makan naik.
Menjelang malam kami mengisi perut di River Side, sebuah restoran terapung di Sungai Musi. Menunya lebih beragam dari sekadar masakan Palembang. Kami sengaja pilih tempat duduk di bagian luar agar bisa menikmati detik-detik cahaya menyala di sepanjang Jembatan Ampera kala gelap.
Malam belum juga berakhir. Selepas mengikuti malam penghargaan para juara lomba dayung di pelataran Benteng Kuto Besak, sekaligus pengumuman nama kami sebagai juara lomba blog, kami ngemil dulu di Pempek Saga Sudi Mampir yang ada di depan Kantor Walikota Palembang. Setelah itu masih lanjut karaoke, lalu kembali ke peraduan.
Nikmat mana lagi yang didustakan?
Seandainya lebih lama saya di Palembang, entah kenikmatan apa lagi yang bakal tenggorokan saya rasakan. Dua hari di sana, perut saya benar-benar dimanjakan. Nggak heran kalau Sumatra Selatan dianggap sebagai provinsi yang punya banyak makanan lezat.
Tergoda?
Kamu bisa ke Palembang khusus untuk wisata kuliner! Kalau bingung mulai dari mana, mending pergi bersama Vizitrip yang menyediakan paket tour murah ke banyak kota di Indonesia dan luar negeri. Salah satunya adalah Paket 2D1N Kuliner Tour di Palembang. Tenaaang… kamu nggak akan diajak makan melulu, kok. Bakal dibawa juga ke tempat-tempat wisata favorit di sana.
Vizitrip paham betul selera para penggemar jalan-jalan, khususnya yang lebih sering bepergian dengan keluarga besar. Selain menyediakan paket wisata, dijual pula tiket atraksi, serta open trip termurah dan terlengkap.
Liburan jadi mudah. Kalau mau, kamu juga bisa bikin rute sendiri alias custom itinerary. Dengan begini, kamu lebih fleksibel dan nyaman menuju tempat-tempat yang diinginkan. Lagi-lagi, prosesnya sangat gampang, serta pelayanannya nyaman dan aman.
So, sudah tahu bakal makan apa saja di Palembang? Let’s go!
pindang kepala ikan itu memang mantap , seger sekali, duh jd kangen makan di sana lagi
Ya ampyun..sepertinya makanan Palembang itu hanya ada dua ya, enak dan enak banget…
Baca ini pas lagi puasa pula hahaha
Baiklah, terima kasih sharingnya..noted Mbak, semoga bisa ke Palembang satu hari nanti:)
Wah asik yaa mbaak bsa jenjalan di kota Palembang. Aku blum pernah ksna haha. Bru dengar ttg Vizitrip. Noted deh. Makasih sharingnya mbk. Salam, muthihauradotcom
Asiknya bisa jalan2, saya blm nyoba Fizi trip. Mau nih jalan kesana
Wahh selamat mbak bisa menang lomba blog Dinas Pariwisata Sumatra Selatan. Kalau dengar kata Palembang mah pasti empek-empek makanan khas nya. ternyata banyak juga ya kuliner menarik dari Palembang. Kayaknya saya bakalan ngiler sama Martabak har,. mudah2an someday bisa nyobain martabak lezat itu
ternyata makanan palembang banyak jenisnya ya yg saya tau cuma pempek aja, itu pun dibuat variatif menjadi lenggang, tekwan dan lain2.
lebih dari itu kulinernya nampaknya memang harus dicoba seperi mi celor, es sugu, atau mjngkin pindang ikannya yanh mbak bilang itu juga makanan khas nya palembang kah?
Bersyukur ya mbak bisa menang, jadi ada penglaman lebih dibawa jalan2, asyiknyaa
mb, salam sama mbok war nya, sapa tau nanti kami dapat diskon hehehe
Wah menggoda, boleh diambil gak, Teh buat buka puasa nanti..hehe
Ini jadi referensi kulineran kalau ke Palembang nanti..
Ambiiil.
Pempek tabok itu apa, Mbak?
Pempek yang dibuatnya ditabok-tabok sampai pipih (mungkin). Hehehe…
pas banget ya mba jelang asian games, saya jadi penasaran seberapa menawannya Palembang dan kulinernya 😀
Asik bangeeet ada kuliner tour Palembang.. Kayaknya kalo ke sana perut bakal bahagia ya mba Inda.. 😀 Di Palembang ada banyak kue-kue khasnya ya? Selama ini taunya dan baru nyobanya cuma pempek sama tekwan aja.. Pernah ke Palembang tapi enggak nginap, Suatu hari pingin lagi ke kota itu beberapa hari biar puas kulineran.. 😀
Sayang banget, ya, Mbak. Ada banyak makanan enak di Palembang, selain pempek.