Bangkok dalam 3 Hari 2 Malam

Saking senangnya terwujud impian bisa ke Bangkok dua tahun lalu, saya sampai berlama-lama di semua tempat yang saya datangi. Excited, soalnya dulu hanya bisa ngebayangin, kini bisa melihat langsung yang namanya Reclining Budha dan daerah para backpacker Khao San Road. Menjelang pulang, baru sadar bahwa masih banyak tempat yang harus saya lihat, tapi tidak keburu.

Selain itu, saya tinggal di tempat kenalan yang agak jauh dari pusat kota. Bus kota yang mengarah ke sana hanya sampai jam 21.00. Sementara saya selalu mengandalkan kendaraan umum untuk bepergian, akibatnya saya tidak sempat menikmati wisata malam di Bangkok.

Udahlah cuma tiga hari, waktunya pun banyak habis di jalan. Seandainya disuruh mengulang, saya akan membuat rute yang lebih rinci dengan tidur di pusat kota, sehingga tidak perlu khawatir kalau harus pulang larut ke hotel. Untuk itu, saya bisa memilih Penerbangan + Hotel dari AirAsiaGo. Fasilitas ini lebih efektif dan lebih murah dibandingkan memesan tiket pesawat dan booking penginapan secara terpisah.

Ini yang akan saya lakukan jika hanya punya waktu 3 hari 2 malam di Bangkok (lagi):

Hari Pertama: Jumat: Temple Hopping dan Menonton Calypso Bangkok Cabaret

Karena sengaja mengambil pesawat pagi, begitu mendarat saya akan langsung ke hotel. Kalau belum boleh check in, saya akan menitipkan ransel ke resepsionis, lalu memulai penjelajahan.

Hari pertama ini akan diawali dengan bernostalgia di Wat Pho dan Wat Arun. Ke Wat Pho, karena saya suka sekali memandangi detail ornamen kaca warna-warni pada stupa-stupa kecil yang ada di halamannya. Lalu, saya masih penasaran dengan Wat Arun, lantaran waktu ke sana, bangunan utamanya masih dalam proses renovasi. Jadi, memang harus balik ke sana.

Wat Pho dan Wat Arun

Saya sengaja melewatkan Grand Palace karena tiketnya lumayan mahal, kecuali saya nyamar jadi cewek lokal supaya bisa masuk gratis. Tapi kalau ngebet banget pingin masuk istana raja itu, kamu bisa mengikuti tur yang ditawarkan AirAsiaGo.

Dari sini, singgah sebentar ke Chinatown untuk wisata kuliner sebelum malamnya menonton pertunjukan Calypso Bangkok Cabaret. Atraksi ini istimewa dan wajib tonton karena dimainkan oleh para transgender yang menari secara profesional. Saya ingin membuktikan sendiri kalau mereka memang lebih cantik dan lebih luwes daripada cewek asli. Fitur Tur & Transportasi di AirAsiaGo menawarkan kunjungan ke tempat ini kalau kamu juga berminat.

Hari Kedua: Sabtu: Melipir ke Ayutthaya

Saya niat banget ke Ayutthaya karena penasaran melihat patung wajah Budha yang tertanam di sebuah pohon di Kuil Mahathat. Daerah ini dulunya adalah ibukota Kerajaan Siam yang berkuasa di Thailand pada abad ke-14, dan sekarang ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Tidak heran kalau di sini ada banyak kuil yang bisa dikunjungi.

Untuk sampai ke Ayutthaya, saya bisa menggunakan kereta atau minivan, lalu menyewa sepeda untuk keliling kotanya. Tapi kalau ingin lebih nyaman dan terhindar dari terik matahari, serta lengkap dengan makan siang, kamu bisa ikutan tur dari AirAsiaGo.

Sore, saya usahakan sudah kembali. Saya ingin menyeberang ke Asiatique the Riverfront untuk menikmati makan malam terakhir di Bangkok. Sambil memandangi Sungai Chao Phraya yang membelah Kota Bangkok, saya berharap bisa balik lagi ke sini.

Hari Ketiga: Minggu: Shopping Time!

Saya sengaja check out pagi-pagi meskipun penerbangan ke Indonesia dengan AirAsia masih nanti malam. Setelah menghabiskan sarapan, tujuan kali ini adalah JJ Market atau biasa dikenal dengan nama Chatuchak Market. Pasar ini hanya ada selama akhir pekan, makanya selalu padat pembeli. Barang-barang di sini itu lucu-lucu dan murah-murah. Kamu bisa kalap dibuatnya. Belum makanannya, menggoda mata dan menggugah selera.

Waktu ke sini pertama kali, uang saya nggak cukup untuk membayar barang yang disuka. Saya hanya cuci mata dan mengisi perut dengan mango sticky rice dan es krim wadah kelapa yang ukurannya sekepal tangan.

Kali ini, saya berniat membeli sesuatu yang berbau Thailand atau apapun yang menurut saya unik. Tidak lupa jajan, tentunya.

Salah satu sudut Pasar Chatuchak yang selalu ramai sepanjang akhir pekan

Begitulah kira-kita rencana saya jika diberi kesempatan ke Bangkok lagi dalam waktu 3 hari 2 malam. Ada yang mau ikut?

24 Replies to “Bangkok dalam 3 Hari 2 Malam”

  1. Aduuuuuh… Aku baru tahun ini ke sana, Mba. Buat nonton Coldplay sekalian jalan2. Kurang banget ya. Rasanya bakal puas 2 minggu gitu. Secara di sana marketnya aja banyak dan menarik semua.

  2. Saya penasaran dengan mango sticky rice di Bangkok walaupun beberapa kali pernah makan mango sticky rice yang dibuat di Indonesia. Pasti sensasinya beda..

  3. Saya belum pernah ke bangkok. Seandainya nanti ada kesempatan, saya juga ingin melihat kuil-kuil disana dengan detailnya yang rapi banget.

    Ayutthaya juga pasti masuk dalam list saya karena saya jg penasaran setelah melihat foto kepala Buddha yg terlilit pohon tadi

    Terima kasih sudah berbagi

  4. Salah satu negara yg aku ga bosen datangin berkali2, ya thailand. Favoritku bangkok dan chiang rai. Kalo di bangkok aku seneng kulineran, ama shopping pastinya. Kalo tempat wisatanya, yg paling berkesan museum forensic siriraj. Waktu itu aku beli day pass utk naik boat di chao praya mba. Jd seharian bolak balik dari 1 pier ke pier yg lain. Museum siriraj ada di pier siriraj. Isinya cukup bikin adrenalin tertantang krn 95 % mayat semua yg diawetkan, mulai bayi sampe org tua.. Serem sih.. Tp menarik isinya..

Leave a Reply to Relinda Puspita Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *