I eat well, I sleep well, and I work out.
Begitulah cara Cinta Laura menjaga kesehatannya agar tetap sehat dan punya look yang ideal sampai puluhan tahun mendatang. Setuju, sih, tiga rutinitas tersebut memang kunci hidup sehat, baik saat berpuasa maupun tidak.
Namun, memang, tidak seperti CL yang rela menginvestasikan uang dengan membeli bahan makanan yang serba organik dan sewa instruktur pribadi. Setiap hari makan sayur atau buah saja, dan jogging seminggu sekali, itu saja sudah membuatku optimis akan masa depan kesehatanku.
Kebiasaan Menjaga Kesehatan Ala Keluargaku
Aku bukanlah makhluk nokturnal. Aku mematok jam 00.00 teng adalah batas mataku melek, meskipun sedang banyak pekerjaan. Untunglah jarang, kecuali ada drama Korea yang pingin banget aku tuntasin nontonnya.
Pun saat traveling, aku jarang menghabiskan waktu dengan nongkrong sampai tengah malam. Selesai malam malam, segera kembali ke kamar.
Di rumah, selain telur, selalu ada stok wortel di kulkas. Mau bikin makanan apapun, seperti nasi goreng, mi goreng, capcay, bahkan masak mi instan, paling tidak, ada wortel sebagai campurannya.
Walaupun buah tidak selalu ada, kalau ke pasar, mamaku sering membeli pisang atau jeruk. Seketemunya saja, bahkan terkadang membeli nanas dan pepaya.
Gaya hidup seperti ini sudah lama diterapkan keluargaku. Kami pun telah lama meninggalkan kebiasaan minum minuman manis dan berwarna, seperti teh dan kopi, lebih-lebih yang bersoda. Tiada hari tanpa berliter-liter air putih, pokoknya.
Hanya sekadar jalan-jalan di dalam kota saja, kami selalu membawa air minum sendiri. Di mobil pun ada beberapa gelas air putih kemasan.
Urusan olahraga memang masih PR, nih. Untunglah aku merasa punya badan ideal, jadi tidak terlalu ngotot berolahraga. Namun aku tetap berusaha menjaga kesehatan dengan jogging atau senam dengan mengikuti video di Youtube setiap weekend.
Olahraga atau apapun aktivitas yang membuatku bergerak hingga berkeringat, adalah jalan ninjaku menjaga kesehatan kulit dan menjaga mood. Aku percaya, dengan bergerak aktif, secara sangat perlahan, ada otot yang terlatih sehingga menahan munculnya selulit.
Setiap pagi, papaku berjalan kaki di sekitar rumah. Sedangkan olahraga mamaku, khas ibu-ibu banget, cukup dengan beres-beres tanaman. Kami bertiga di rumah, memang tipe yang tidak betah diam hanya goleran.
Menjaga Kesehatan Saat Berpuasa
Sebagai muslim, pastinya kita menantikan Ramadan dengan suka cita. Puasa bukanlah penghalang untuk berkegiatan.
Lihat saja para atlet muslim di luar negeri, mereka ada yang berpuasa dan tetap mengikuti pertandingan. Fisiknya tetap kuat.
Nabi Muhammad saw. bersabda “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat.” Dengan pedoman itu, puasa tidak akan membuat kita mati. Hal itu pun telah dibuktikan secara medis.
Namun, Nabi paham betul keadaan umatnya. Sebagai motivasi bagi kita yang berpuasa, dan janji kepada mereka yang tidak percaya diri menahan dahaga di kala siang, maka ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah.
Hadis ini, tentunya punya arti luas. Tidur yang dimaksud bukanlah tidur karena malas, tapi memang untuk beristirahat. Bahkan, secara tersirat, tidur adalah sebuah cara untuk terhindar dari hal-hal yang berpotensi mengurangi pahala berpuasa, misalnya ngobrol dengan kawan yang berujung gibah.
Oleh karena itu, meskipun berpuasa, keluargaku tetap menjalankan rutinitas kami. Papaku tetap jalan kaki setiap pagi, bahkan ditambah bolak-balik untuk salat tarawih dan subuh di masjid bersama mamaku.
Sebagai pengganti jogging setiap minggu, aku sempat-sempatin melatih otot saja menggunakan dumble. Terkadang nyobain plank untuk melatih perut dan lengan.
Kalau lelah, ya, istirahat.
Meskipun seharian berpuasa, saat berbuka, tidak ada istilah balas dendam. Itu sebabnya, aku, sebenarnya, tidak terlalu menikmati acara buka bersama. Pasti susah menahan diri untuk tidak mencicipi makanan yang ada.
Mending iftar di rumah. Jujur, sebiji kurma dan segelas air putih hangat saja, sudah cukup untukku memecah puasa.
Bagiku dan keluarga, barometer sehat itu hanyalah bisa tidur nyenyak, masih punya selera makan, dan rutin buang air besar. Kalau ketiga hal itu berjalan normal setiap hari, dipastikan tubuh kami baik-baik saja.
Begitulah tips keluargaku menjaga kesehatan, baik sepanjang Ramadan maupun di bulan-bulan selanjutnya. Tidak perlu berlebihan atau mesti mengkonsumsi makanan sehat yang mahal. Cukuplah makanan seadanya selama itu bernutrisi, dan berkegiatan sesuai kemampuan.
Sesekali cheating dengan makan kaya kalori di restoran, atau liburan untuk healing, tentu saja boleh. Kan, selain menjaga kesehatan fisik, kita juga harus sehat mental.
Bagaimana dengan teman-teman, apakah ada kiat-kiat berbeda untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga? Sharing, yuk, di kolom komentar!