Tak segampang itu… ternyata, menyewakan rumah. Dikira, setelah pasang pengumuman, bakal ada yang kontak, tanta-tanya bentar, terus cuan.
Table of Contents
Pengalaman Menyewakan Rumah
Rumah yang tahun kemarin disewa orang, sekarang kembali kosong. Orang tua saya yang merupakan pemiliknya, meminta tolong untuk menyebarkan informasi mengenai rumah kosong tersebut.
Apalagi cara yang paling gampang kalau bukan disebar di sosial media. Kalau tahun-tahun sebelumnya sukses, sekarang pasti bakalan sukses, kan.
Dulu, fotonya cuma bagian luar. Kini, ada beberapa foto, dari bagian luar hingga bagian dalam rumah. Ketika kami mengulang rumah yang ditinggal penghuni sebelumnya, saya potret semua bagian rumah.
Gara-gara ‘proyek’ inilah, saya join ke banyak forum jual beli online tentang info kost-kostan dan rumah kontrakan. Tidak sangka, ada banyak forum berbeda. Jadi tahu, ternyata, banyak juga yang mencari dan yang menyewakan rumah atau kamar kost di Kota Bengkulu ini.
Belajar dari tahun sebelumnya, kali ini saya berusaha lebih ringkas dalam memberikan informasi. Kalau dulu saya cuma posting beberapa foto lalu menuliskan keterangan soal rumah di caption, kali ini saya buat dalam bentuk kolase beserta keterangannya.
Harapan saya, dengan info tersebut, mereka tidak perlu tanya-tanya di kolom komentar. Langsung saja hubungi nomor telepon yang tertera kalau ingin info soal harga dan info detailnya. Namun tetap saja ada yang mengirim direct message.
Siapa tahu rezeki, orangnya serius, saya yang sebenarnya ogah menanggapi, terpaksa merespon, tapi dengan meminta mereka mengontak nomor ibu saya sebagai pemilik rumah. Dasar manusia, terkadang ada saja yang menyebalkan.
Bukannya langsung kontak, malah minta ditelepon balik, dengan alasan malas menyalin nomor teleponnya. Sudahlah…
Lumayan banyak yang menghubungi, kata ibu saya, baik dengan menelepon, maupun chatting. Sayangnya, kebanyakan, setelah dikasih tahu harganya, langsung putus kontak.
Gini amat, ya, proses menyewakan rumah, tuh.
Hitung-hitung Biaya Sewa Rumah
Melihat banyaknya orang yang menghubungi untuk menanyakan rumah, lalu tidak ada komunikasi lagi, setelah mengetahui harganya, saya pun paham bahwa dana adalah penentunya.
Penentuan harga, sebenarnya, disesuaikan dengan harga pasar juga, sih. Memang dinaikkan dari harga sebelumnya, tapi, karena disewakannya tanpa perantara, harga sewanya masih bisa dinegosiasikan. Bagi orang tua saya, yang penting rumahnya terisi. Hitung-hitung ada yang merawat.
Pernah ada yang mengajak ketemuan di lokasi, dan kami sanggupi. Mereka adalah pasangan muda dengan satu anak balita. Mereka datang, melihat-lihat kondisi rumah, bahkan sampai divideoin. Sepertinya berkenan.
Sampai akhirnya mereka menanyakan harga sewanya. Mereka minta keringanan, dan diberikan oleh ibu saya. Namun, lagi-lagi, mereka masih mau tanya orangtuanya dulu.
Sampai sekarang, belum ada kabarnya lagi. Saya pun tetap berusaha mengiklankan rumah tersebut. Sampai dapat penyewa, pokoknya.
Saya yakin, kalau soal lokasi dan situasi rumah, para calon penyewa akan mudah suka, tapi kalau sudah urusan biaya, pasti banyak pertimbangan. Mereka mesti berhitung lagi.
Mungkin, supaya tahu alokasi dana yang ideal untuk menyewa rumah, entah cara menyicil atau bayar kontan, teman-teman bisa coba-coba simulasi perhitungannya.
Link berikut ini adalah semacam kalkulator yang bisa digunakan teman-teman yang siapa tahu juga sedang berniat mencari properti. Laman situs morgage calculator ini: https://www.mortgagecalculator.uk/ sebenarnya berlaku di pasar properti Inggris sana. Coba-coba saja dipakai untuk perhitungan pribadi, siapa tahu cocok.
Harapan saya, dengan info tersebut, mereka yang membaca tidak perlu tanya-tanya di kolom komentar. Langsung saja hubungi nomor telepon yang tertera kalau ingin info lengkap soal harga dan detail lainnya.
Namun tetap saja ada yang bertanya harga di kolom komentar. Kalau itu, tidak pernah saya respon. Kalau yang bertanya lewat direct message, sebenarnya juga malas merespon, tapi, siapa tahu rezeki.
Saya respon, tapi tetap diarahkan untuk mengontak nomor ibu saya sebagai pemilik rumah. Sebenarnya, saya tahu harganya, tapi malas meladeninya.
Dasar manusia, terkadang ada saja yang menyebalkan. Dia dm tanya harga sewa rumah. Saya minta hubungi nomor yang ada di foto. Bukannya langsung kontak, malah minta ditelepon balik, dengan alasan malas menyalin nomor teleponnya. Wassalam…
Lumayan banyak yang menghubungi, kata ibu saya, baik dengan menelepon, maupun chatting. Sayangnya, kebanyakan, setelah dikasih tahu harganya, langsung putus kontak, padahal masih bisa dinego.
Gini amat, ya, proses menyewakan rumah, tuh.
Hitung-hitung Biaya Sewa Rumah
Melihat banyaknya orang yang menghubungi untuk menanyakan rumah, lalu tidak ada komunikasi lagi, setelah mengetahui harganya, saya pun paham bahwa dana adalah penentunya. Ujung-ujungnya duit.
Penetapan harga sewa, sebenarnya, disesuaikan dengan harga pasar, sih. Memang dinaikkan dari harga sebelumnya, tapi, karena disewakannya tanpa perantara, harga itu masih bisa dinegosiasikan.
Bagi orang tua saya, yang penting rumahnya terisi. Hitung-hitung ada yang merawat.
Pernah ada yang mengajak ketemuan di lokasi, dan kami sanggupi. Mereka adalah pasangan muda dengan satu anak balita. Mereka datang, melihat-lihat kondisi rumah, bahkan sampai divideoin. Melihat gelagatnya, sih, berkenan.
Sampai akhirnya mereka menanyakan harga kontraknya. Mereka minta keringanan, minta bayar setengah dulu. Ibu saya pun tidak keberatan. Namun, lagi-lagi, urung deal, karena mereka masih mau tanya orangtuanya dulu.
Sampai sekarang, belum ada kabarnya lagi, tuh. Saya pun tetap berusaha mengiklankan rumah tersebut di medsos. Sampai dapat penyewa, pokoknya.
Saya yakin, kalau soal lokasi dan situasi rumah, para calon penyewa akan mudah suka, tapi kalau sudah urusan biaya, pasti banyak pertimbangan. Mereka mesti berhitung lagi.
Mungkin, supaya tahu alokasi dana yang ideal untuk menyewa rumah, entah cara menyicil atau bayar kontan, teman-teman bisa coba-coba simulasi perhitungannya terlebih dahulu.
Link berikut ini adalah semacam kalkulator yang bisa digunakan oleh semua orang yang sedang berniat mencari properti. Laman situs morgage calculator ini: https://www.mortgagecalculator.uk/ sebenarnya berlaku di pasar properti Inggris sana.
Namun, tidak ada salahnya mencoba. Siapa tahu cocok dengan keadaan finansial orang Indonesia.
Metode estimasi biaya terkait properti ini, saya yakin juga bisa dijadikan bahan referensi, tidak hanya untuk menyewa rumah, tapi juga membeli, bahkan menyicilnya. Ketika sudah tahu kisaran dananya, ya, tinggal kita pikirkan, mau rumah seperti apa, yang cocok dengan keuangan kita.
Gimana, sudah dicoba hitung-hitungannya?
Kabarin di kolom komentar, ya, hasilnya!