Menurut laman situs Data Indonesia, hingga Januari 2022, terdapat 205 juta pengguna internet di Indonesia. Angka ini sama artinya dengan 73,7% dari populasi Indonesia, telah menggunakan internet.
Harus diakui, internet memang memberikan banyak kemudahan, khususnya arus informasi menjadi lintas batas. Salah satu manfaat internet yang saya rasakan adalah bisa melihat bunga Rafflesia arnoldii mekar sempurna.
Meskipun hutan di Bengkulu adalah salah satu habitat Rafflesia di dunia, warganya sendiri banyak yang belum pernah melihat puspa langka kebanggaan Indonesia itu. Padahal, habitat terdekat, jarak tempuhnya tidak sampai satu jam dari Kota Bengkulu, ibukota Provinsi Bengkulu.
Dulu…
Berita tentang Rafflesia mekar hanya didapatkan dari mulut ke mulut, dan terkadang muncul di koran atau tv lokal. Berawal dari warga yang melihatnya langsung, atau dari orang-orang yang melintasi kawasan hutan, dan melihat ada spanduk di tepi jalan bertuliskan “BUNGA RAFFLESIA MEKAR”.
Begitu datang, syukur-syukur bunganya masih utuh dengan warna merah cerah. Pengalaman pertama saya melihat Rafflesia, wujudnya sudah tinggal serpihan berwarna hitam, seperti sisa pembakaran.
Seperti diketahui, Rafflesia arnoldii hanya mekar sekitar semingguan. Itu pun kalau kondisinya terjaga, tidak disentuh tangan-tangan iseng pengunjung.
Setelah mekar, kelopak bunga akan menghitam, patah, dan mati, tanpa meninggalkan benih kehidupan. Entah kapan bisa melihat Rafflesia arnoldii mekar kembali.
Sekarang…
Kalau ingin mencari tahu kapan dan di mana ada Rafflesia mekar, tinggal ketik kata kunci di mesin pencarian. Berita tentang bentuknya yang masih tunas kecil yang diperkirakan mekar dalam waktu 1 – 2 tahun, sampai bongkol sebesar bola kaki yang tinggal beberapa hari lagi mekar, ada!
Table of Contents
Informasi Tentang Rafflesia arnoldii Mekar
Rafflesia arnoldii mekar adalah salah satu daya tarik wisata alam di Provinsi Bengkulu. Sebagai puspa langka dan dianggap sebagai flora terbesar di dunia, pasti banyak yang ingin melihatnya dari jarak dekat.
Khusus di wilayah Bengkulu, untungnya sudah ada komunitas yang kerap membagikan info tentang bunga raksasa yang sering disebut sebagai bunga bangkai itu, padahal ada Amorphophallus yang baunya lebih menyengat.
Kabar terbaru mengenai Rafflesia, rutin disebar melalui akun media sosial komunitas. Lalu banyak yang meneruskannya, sehingga diketahui secara luas oleh masyarakat.
Saat ini, kanal berita terbaru dan termudah diakses masyarakat adalah media sosial. Termasuk soal Rafflesia. Bukan cuma ketika bunga sedang mekar yang diumumkan, tapi sudah dari jauh-jauh hari, saat kelopaknya masih tertutup, hingga kelopaknya mulai terbuka satu persatu.
Dengan begitu, kita bisa ancar-ancar kapan mau berkunjung. Sedangkan mereka yang di luar kota, bisa segera membeli tiket ke Bengkulu.
Semua karena Koneksi Internet
Bisa dibilang, internet adalah kebutuhan pokok manusia modern abad ini. Tidak ada pulsa, tidak masalah, asal jangan kehabisan paket data. Smartphone jadul, no problem, selama bisa dipakai internetan.
Sebagaimana data di atas, jika sekitar 73% pengguna internet di Indonesia mengetahui tentang Rafflesia arnoldii mekar di Bengkulu, lalu tertarik untuk melihatnya langsung, bisa dibayangkan dampaknya bagi provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.
Memang, seiring dengan seruan transformasi digital di segala aspek kehidupan, salah satu sektor yang paling berdampak positif adalah pariwisata. Promosi wisata semakin praktis karena bisa dilakukan gratis secara online oleh siapapun. Jangkauannya pun sangat luas, menembus batas benua.
Media sosial (medsos) adalah kunci untuk mendapatkan kabar terbaru dan harusnya terpercaya. Bahkan media mainstream, seperti televisi dan koran, juga menyebarkan beritanya melalui media sosial.
Rantai panjang informasi mengenai Rafflesia arnoldii yang akan mekar, bisa langsung diketahui dalam hitungan detik, bahkan langsung dari lokasi. Malah, tidak perlu dicari-cari. Informasinya akan muncul sendiri di timeline medsos pribadi, apabila kita menjadi pengikut akun yang selalu memberitakan tentang Rafflesia.
Info yang muncul bukan sekadar foto bunganya, tapi juga penjelasan lain, seperti lokasi hutan, diameter bunga, jarak tempuh dari jalan raya, dan usia bunga. Jadi, kita sudah punya gambaran sebelum menatapnya langsung.
Dalam setahun, warga bisa beberapa kali menyaksikan Rafflesia mekar di kawasan hutan Bengkulu. Hal ini dikarenakan habitatnya bukan hanya di satu tempat, tapi tersebar di beberapa kabupaten di Bengkulu.
Aktivitas Tanpa Batas Berkat Internet
Berkat internet, banyak inovasi tercipta. Salah satunya adalah platform media sosial yang mudah dioperasikan. Fungsinya tidak hanya sekadar media komunikasi, entah curhat atau unjuk kesuksesan, tapi juga sebagai tempat berbagi informasi positif dan promosi produk.
Kabar tentang Rafflesia arnoldii mekar bisa segera diketahui dari media sosial. Sumber beritanya mungkin dari pengelola habitat Rafflesia, lalu di-repost oleh komunitas puspa langka. Oleh agen travel, dikemaslah sebuah trip ke destinasi Rafflesia. Begitu melihat bunganya, para wisatawan pun memajang foto/ video tentang pengalamannya.
Hanya dengan satu klik, semua orang jadi tahu bahwa Rafflesia kerap mekar di kawasan hutan Bengkulu. Berbagai pihak pun memanfaatkan momen dengan menciptakan berbagai aktivitas.
Ketika dunia pariwisata berkembang, tentunya akan mendongkrak kegiatan ekonomi. Pemberdayaan masyarakat pun tercipta. Mereka bisa berusaha memenuhi kebutuhan pengunjung, seperti melayani trip ke habitat Rafflesia, berjualan jajanan dan suvenir di lokasi rafflesia mekar, penyewaan kendaraan ke lokasi Rafflesia mekar, penyelenggaraan festival, atau aktivitas positif lainnya.
Sayangnya, cara untuk mendapatkan berita terbaru secara cepat, termasuk lewat media sosial, adalah dengan terkoneksi jaringan internet. Itu sebabnya, fasilitas favorit orang-orang di manapun berada saat ini adalah Free Wi-Fi atau internet gratis.
Mhm… kalau ngomongin internet di Indonesia, yang terlintas pertama kali di pikiran, pastilah IndiHome. Iya, kan?
IndiHome, Internetnya Indonesia
Sejak pandemi, semua kegiatan didorong untuk memanfaatkan teknologi informasi digital. Tidak heran jika pemakaian internet melonjak tinggi, baik untuk kebutuhan pribadi, bisnis, maupun pelayanan publik.
Lebih-lebih sejak eranya smartphone. Telepon bukan cuma alat komunikasi, tapi juga sarana informasi, edukasi, hiburan, dan mencari inspirasi, bahkan konsumsi, alias belanja. Semua bisa dilakukan dengan handphone di tangan, karena ada fitur Wi-Fi dan paket data internet yang yang membuat pemiliknya selalu online.
Harga paketnya pun relatif terjangkau. Makanya, orang sekarang, lebih pusing ketinggalan handphone daripada lupa bawa dompet.
Penyedia layanan internet dibuat makin sibuk karena ramainya permintaan pemasangan internet di rumah-rumah dan perkantoran. Masyarakat diberi beragam pilihan provider, tapi, sepertinya, masyarakat sudah punya pilihannya sendiri.
Sebuah survey yang dilakukan oleh Katadata pada Februari 2022, mengungkapkan bahwa di antara penyedia layanan internet di Indonesia, Indihome dari Telkom Indonesia adalah provider yang paling banyak digunakan, yaitu sebanyak 67,54% responden.
IndiHome (Indonesia digital Home) sendiri merupakan layanan digital yang menyediakan internet rumah, telepon rumah, dan tv interaktif dengan beragam pilihan paket. Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet yang lebih baik bagi masyarakat.
Internet yang merupakan salah satu layanan IndiHome, menggunakan jaringan fiber optik, dan menghubungkan seluruh pelosok Indonesia. Tersedia pilihan kecepatan internet unlimited hingga 300 Mbps. Jaringan ini dijamin loading-nya cepat, aksesnya lebih stabil, dan tahan terhadap cuaca.
Melihat area jangkauannya, pantas saja kalau IndiHome menjadi internetnya Indonesia. Hingga Desember 2021, Telkom telah berkontribusi membangun infrastruktur digital Indonesia dengan membangun 170.885 km kabel fiber optik, yang membentang di sepanjang Nusantara, 251.116 Base Trasceiver Station (BTS), serta 14,1 juta optical port yang membantu 8,6 juta pelanggan IndiHome terhubung dengan dunia melalui koneksi internet.
Mengetahui ada Rafflesia arnoldii mekar, hanyalah secuil manfaat internet yang saya rasakan. Masih banyak hal yang bisa dilakukan ketika perangkat kita terhubung dengan internet.
Sharing, yuk, pengalaman teman-teman tentang manfaat internet!
Referensi
- https://www.indihome.co.id/
- https://www.telkom.co.id/
- https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-internet-di-indonesia-capai-205-juta-pada-2022
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/10/ini-provider-internet-yang-paling-banyak-digunakan-di-indonesia
Wah. iya juga mbak. Sekarang serba canggih. Oh ya Mila coa searching Rafflesia mekar, iya ternyata banyak
memang benar kak Inda, banyak sekali manfaat dari Internet. Segala macam informasi apapun dapat diakses dengan mudah.
Iya betul. Dengan internet dunia jadi tanpa batas ya kak. Bisa lihat banyak hal di belahan bumi manapun tanpa harus dtg ke lokasi. Nice story kak
Langka sekali loh bisa liat langsung Rafflesia Arnoldi mekar. Berkat kecanggihan internet ya kak. Kalau tidak ada internet ya mungkin ga kesampaian ya lihat Rafflesia mekar
Paling gak, bisa tahu kapan dan di mana bunganya mau mekar.
Jujur saja, saya pertama kali tahu rafflesia arnoldi ini dari atlas, wkwkw..
lalu di tahun 2010, saat itu ada modem, dari Telkomsel, ya jaman itu memang internetan masih pakai modem sih, tapi sangat bantu banget untuk cari tahu ini bunga. Kebetulan juga untuk tugas waktu SMP dulu
dulu waktu masih sekolah pernah punya keinginan melihat langsung bunga bangkai ini secara langsung karena memang seviral itulah bunga ini pada masanya. sayang sekarang lebih populer bunga yang notabene bunga impor tidak asli Indonesia.
Apa aja tuh, Kak, bunga impornya?