Dasar rezeki anak sholeh(a), saya tiba-tiba ditunjuk menggantikan atasan untuk menghadiri rakernas di Hotel Arion Swiss-Bell Jakarta. Tidak hanya pertemuannya saja yang diadakan di sana, tapi juga akomodasi, yang ditanggung oleh panitia.
Mungkin karena sudah terlalu lama tidak menginap di hotel, ada kejadian lucu ketika menuju kamar. Kunci pintu yang berupa kartu itu, saya pikir hanya untuk pintu kamar saja, tapi ketika saya masuk lift dan liftnya tidak bergerak, saya pun jadi aneh sendiri. Untunglah ada adik yang mengingatkan, “Eee… pake kartu itu…” tegurnya sambil monyong ke arah kartu yang saya pegang. “Masa, sih?” timpal saya yang baru tahu ada lift yang hanya jalan setelah dimasukkan kartu. Setelahnya, kami cekikikan menertawakan kenorakan saya. “Udah kelamaan, Mbak… kamu nggak nginap di hotel… Tahunya yang murah-murah aja…” ejek adik saya. Begitu pun turunnya, kalau tidak menggunakan kartu, maka lift akan turun sampai ke lantai dasar, jadi kartu harus tetap digunakan kalau ingin menuju lantai tertentu.
Mengenai kamar, menurut saya sih, lumayan sederhana walaupun lumayan lega. Sayang, kamar yang seharusnya diperuntukkan untuk jatah dua orang undangan ini, kasurnya hanya ada satu. Saya memang datang sendiri dan sudah senang bakal tidur enak, tapi nggak tahunya pada malam hari ada tamu dari daerah lain yang katanya ditempatkan di kamar yang sama dengan saya. Dia pun sempat kecewa ketika melihat tempat tidur yang ada. “Nghh… bukan double bed, ya.” celetuk teman sekamar yang berasal dari Sumatera Selatan itu. Untung resepsionisnya ngeh, penghuninya sama-sama perempuan, dan dia hanya nginap semalam dari jatah dua malam yang diberikan.
Kasurnya lebar sih, dan empuk. Enak banget dipakai guling-guling, apalagi AC-nya sejuk-sejuk nyoi. Tersedia TV layar datar dengan banyak channel TV-cable, sehingga saya bisa menonton serial kesayangan yang tidak bisa saya nikmati di rumah. Selain itu, ada petunjuk arah kiblat di langit-langit bagi mereka yang ingin sholat di kamar. Yang memprihatinkan hanyalah sinyal wi-fi-nya yang hilang timbul walapun otomatis nyambung, tanpa password.
Kamar mandinya cukup besar, tanpa pembatas antara area mandi dan wastafel. Toiletnya pun, toilet duduk dengan semprotan dan tissu yang selalu tersedia. Ada juga hair dryer, dan alat mandi, seperti sabun dan shampoo selalu diganti setiap hari. Di depan kamar mandi tersedia lemari pakaian, lengkap dengan gantungan dan brankas bagi mereka yang mungkin membawa barang berharga.
Sebagai tamu yang sudah lama tidak tidur di hotel, tidak berenang, dan tidak nge-gym, kesempatan menempati hotel berbintang empat ini benar-benar saya manfaatkan. Walaupun ukuran kolamnya tidak besar, tapi karena yang berenang hanya saya dan adik saya, rasanya tetap saja seperti kolam renang pribadi. Tapi karena nge-gym dan berenangnya di pagi hari, kami tidak terlalu lama menikmatinya karena tidak mau ketinggalan sarapan, hehehee…
Setelah bersih-bersih di kamar, kami berdua pun turun ke lantai MZ, tempat makan, yang menghidangkan berbagai jenis makanan enak yang jarang-jarang kami nikmati, khususnya adik saya yang ngekost di Jakarta, yang sengaja saya suruh datang untuk menikmati fasilitas gratis ini. Nasi dan lauk pauknya tidak perlu dibilang, tapi buah-buahan, salad, roti, pancake, cereal, bubur ayam, beserta aneka jus, adalah yang menjadi incaran kami. Jadilah pagi itu kami benar-benar santai menikmati sarapan, bolak-balik menyendok dan memesan makanan. Saking nikmatnya makanan yang tersedia di hotel ini sepanjang rapat dan tinggal di hotel ini, saya tidak punya keinginan lagi untuk jajan di daerah Kemang, hanya jalan-jalan saja menikmati keramaiannya.
Soal pelayanan, saya tidak banyak berinteraksi dengan para pelayannya, tapi ketika harus berinteraksi, mereka bersikap ramah kepada saya. Dan tentang keamanan, saya pikir sangat aman karena hanya yang benar-benar tamu sajalah sepertinya yang bisa memiliki akses ke lantai yang berisi kamar-kamar. Hal ini terungkap ketika pagi-pagi adik saya datang, dia hanya bisa menggunakan tangga sampai lantai tiga saja, sementara kamar saya ada di lantai empat. Terpaksalah, saya bangun menemuinya di lobi.
Untuk fasilitas lain yang saya tahu, ada spa yang tidak gratis di lantai atas, sama dengan tempat fitnes dan kolam renang. Lantai tiga berisi banyak ruangan untuk rapat atau pertemuan, seperti yang juga saya lihat di lantai bawah, sedangkan lantai dua atau MZ khusus untuk tempat makan. Lantai satu yang merupakan lobi utama, adalah tempat terbaik untuk mengakses internet. Di sini arealnya sangat luas dengan sofa-sofa cantik yang nyaman. Tersedia banyak bacaan, seperti majalah dan koran di sini, sangat pas untuk menunggu atau janjian ketemuan.
Bagus review nya sangat jujur dan lucu, sehingga mudah di mengerti. 😀
Terima kasih, Rosmery 🙂