Travel light dengan hanya menggendong satu backpack adalah gaya perjalanan favorit saya. Itu yang selalu diusahakan, makanya harus pintar memilah barang. Sebisa mungkin yang ringan dan ringkas.
Solo backpacking terlama yang pernah saya lakukan adalah menyusuri negara-negara Indochina selama dua minggu. Dipikir nggak bakal cukup kalau hanya mengandalkan tas berukuran 25 liter. Ternyata, yeay! Cukup.
Pernah juga ikutan pelatihan ke Jakarta seminggu. Bawa laptop, dong. Tapi, tetap, gendongannya ransel, saking nggak mau ribet. Pakaian dipilih yang gampang kering dan yang mudah dipadupadankan.
Namanya anak daerah, sempat-sempatin shopping, dong, mumpung di ibukota. Untung nggak kalap meskipun tetap bikin tas menggembung. Karena cuma dikit, nanggung mau beli tas lagi. Alhasil, pundak pegal saat menggotongnya naik dan turun dari pesawat. Kapok.
Ngomongin sesuatu yang ringan dan ringkas, salah satunya adalah laptop, karena selain sering keluar kota, saya juga aktif ngeblog. Yang dibahas, ya, seputaran pengalaman pribadi saat jalan-jalan. Maunya, sambil traveling bisa langsung menulis artikel. Nyatanya, karena laptop yang dipunya lumayan berat dan nggak pernah dibawa, nulisnya baru pas pulang, itu pun kalau sedang nggak malas.
Nah, bulan kemarin saya menghadiri acara peluncuran produk Asus terbaru. Semua yang hadir benar-benar dibikin berdecak kagum. Bayangin, masa ada laptop super ringan sekaligus canggih di dunia. Solusi banget buat masalah saya.
Benaran, saya sudah mengangkatnya sendiri dengan ujung jari doang. Andaikan jadi milik, bakal makin pe-de dan semangat mengais rezeki secara online dan mobile. Ngeblog sambil pelesiran atau melancong sambil ngeblog bukanlah sekadar isapan jempol belaka.
Selama ini, jangankan traveling, ke kantor aja saya enggan membawa laptop sendiri. Berat, Mak. Itu sebabnya rentang blogpost di blog ini terbilang lama.
Pada hari itu, Kamis, 17 Januari 2019, Asus resmi memperkenalkan sekaligus meluncurkan Zenbook UX333, UX433, dan UX533. Ketiganya digadang-gadang sebagai yang paling ringkas di dunia untuk laptop berukuran 13, 14, dan 15 inci, yaitu 1,19 kg untuk UX333-4333, dan 1,67 kg untuk UX533.
Meskipun terkesan minimalis, performa dan desainnya dibikin maksimal. Yuk, kita lihat, apa saja keunggulan utama dari gawai yang satu ini. Biar kamu juga ikutan antusias menjemput rezeki di tahun babi ini.
1. Tampilan
Modis dan elegan adalah kesan pertama yang saya tangkap saat menatapnya pertama kali. Tidak heran jika Asus Indonesia menggandeng desainer ternama tanah air, Sebastian Gunawan, untuk berkolaborasi merancang tas ekslusif Zenbook.
“Kolaborasi saya kali ini dengan Asus menggunakan inspirasi ‘Zen’. Untuk itulah saya menggunakan motif-motif diagonal yang menggambarkan teknologi, aktivitas, dan juga kreativitas.” ujar sang desainer mengenai karyanya.
Yang tak kalah apik adalah pilihan warnanya yang terdiri dari royal blue, icicle silver, dan burgundy red. Semuanya makin memberi kesan berkelas.
2. Desain
Produk Asus yang satu ini merupakan ultrabook premium super ringkas yang menerapkan teknologi Frameless NanoEdge Display yang menggunakan bezel ultra tipis sehingga meminimalisir penggunaan rangka. Inilah yang menyebabkan bobotnya menjadi sangat ringan.
Dengan desain seperti itu, terciptalah screen-to-body ratio yang mencapai 95%. Lalu didukung oleh resolusi tinggi, perangkat tipis ini mampu memberikan pengalaman visual tanpa batas yang sangat memuaskan.
Dimensi Zenbook UX333 13 inci, buat saya, malah terlihat seperti aksesori portable dibandingkan sebagai perangkat kerja. Ukurannya lebih kecil daripada kertas A4.
Si tipis ini juga hadir dengan teknologi Ergolift yang membuat papan ketiknya landai sejauh 3 derajat demi memberikan kenyaman saat mengetik. Fungsi lainnya adalah untuk meningkatkan kualitas audio dan memaksimalkan proses pendinginan. Jadi, mesinnya tetap selow meskipun ‘sibuk’ bekerja.
Keunikan lainnya adalah virtual NumberPad yang menyala. Ini hanya akan terlihat jika ikon ujung touchpad atau mouse ditekan. Nanti angka-angkanya akan muncul bersama lampu LED.
Saya sudah menduga fungsinya mirip kalkulator, jadi sangat memudahkan mereka yang pekerjaannya akrab dengan angka dan perhitungan. Namun, tombol NumPad secara fisik akan tetap ada pada Zenbook UX533 15 inci karena luasnya masih mampu mengakomodasi tombol ini.
3. Performa
Ringan tak berarti lemah. Hal ini dibuktikan dengan komponen yang melengkapi laptop Windows 10 Home ini.
Sokongan prosesor generasi terkini Intel Core 8 bersama GPU NVIDIA GeForce adalah sumber tenaga Zenbook UX333-433-533. Namun, sesuai kapasitasnya, Zenbook 13 dan 14 inci menggunakan GPU NVIDIA GeForceMX150, sementara tenaga yang lebih besar dimiliki oleh Zenbook 15 inci, yaitu NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q.
Untuk penyimpanan, Zenbook anyar ini menggunakan NVMe PCIe 512 GB dan RAM 16 GB. Kapasitas ini sangat ideal untuk dioperasikan sehari-hari, baik untuk mengetik, menikmati hiburan, dan menjajal game ringan.
4. Fitur
Sesuai jargonnya sebagai laptop yang paling ringkas sedunia, konektivitas menjadi bagian penting dari perangkat canggih ini. Zenbook UX333-433-533 didukung oleh gigabit-class WiFi dan Asus WiFi Master Technology, yang akan memastikan koneksi jaringan tetap stabil. Selain itu, dilengkapi pula dengan Bluetooth 5.0 yang memungkinkannya terhubung dengan berbagai perangkat terkini.
USB 3.1 Type-A tetap ada agar terkoneksi dengan berbagai alat yang dibutuhkan. Kemudian USB 3.1 Gen 2 Type-C yang memiliki kecepatan transfer hingga 10 Gbps. Tak ketinggalan, terpasang pula port HDMI, combo audio jack, dan card reader MicroSD.
Semua model Zenbook ini telah menggunakan 3D infrared (IR) camera yang mampu memindai wajah dalam keadaan minim cahaya. Ini ada hubungannya dengan sistem keamanan yang menggunakan Windows Hello untuk mengenali wajah pemiliknya. Ada pula fitur Cortana yang mendeteksi suara pemiliknya. Kedua sistem keamanan ini juga berlaku untuk kembali mengaktifkan laptop ketika sleep mode. Jadi tidak sembarang orang bisa mengakses data di dalamnya.
5. Daya tahan
Ketangguhan Zenbook satu ini tidak perlu diragukan lagi. Berkat berbagai tes bersifat ekstrim, yaitu drop test, vibration test, altitude test, dan temperature test, ia fleksibel dibawa di berbagai kondisi alam. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi Military Grade MIL-STD-810G, yang artinya bisa bertahan di manapun tanpa harus khawatir ringsek atau ngeheng.
Begitupun baterainya, nggak akan pusing nyari colokan. Menggunakan 50Wh 3-cell lithium-polymer untuk UX333 dan UX433, serta 73Wh 4-cell lithium polymer untuk UX533, laptop berbodi ramping ini mampu bertahan hingga 14 jam alias seharian, di luar jam tidur.
Mupeng, kan, ya, pingin memilikinya?
Harganya dibandrol dari kisaran 15 sampai 26 jutaan, kawan. Tergantung ukurannya.
Detail speknya bisa dilihat di tabel berikut:
Dengan ketangguhan dan kepraktisannya, Zenbook ini tidak hanya cocok dimiliki oleh para pekerja kreatif on-the-go, tapi juga para travel blogger. Mau dibawa dengan tas atau ditenteng santai, tidak masalah.
Kedua jenis profesi tersebut sama-sama sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Keduanya juga nggak mau ribet dengan bawaan berat yang membuat sakit bahu. Terakhir, keduanya membutuhkan perangkat minimalis berdaya maksimal untuk aktif dan berkarya.
Yuk, kita traveling!
Harganya berapaan ya mbak inda? Mupeng…tp kalo bisa dapet gratisan. Haha.
Mhmmm, sekitar 15 sampai 16 jutaan, mbak.
waaah dambaanku nih
Sesama pengidam Zenbook terbaru super ringkas, mari kita baris, In 😀
Inda, makasih banyak ya udah datang ke acara launching Zenbook. Makasih juga partisipasinya di lomba blog Zenbook. Good luck.
Lumayan juga laptopnya. Kalau lagi travelling, laptop sering tidak saya bawa. Nulisnya kalau sudah pulang dan beres-beres. Alasannya karena repot ya bawa laptop. Memang bagus juga kalau punya laptop ringan jadi bisa di bawa pas travelling.
Asus semakin kesini semakin terdepan pokonya. Boleh di bilang kebanyakan orang punya’nya laptop Asus karena mesinnya bandel dan awet 🙂
Saya harap bisa membaca lebih banyak postingan seperti ini! terima kasih