PERBEDAAN KESIBUKAN MENJADI BLOGGER DAN VLOGGER

Kesibukan saya sekarang bertambah. Sekitar setahun ini saya merangkap sebagai blogger dan vlogger.

Seandainya teman-teman yang sedang membaca blogpost ini juga mengikuti media sosial saya, pasti ngeh kalau hampir setahun ini saya lebih sering membagikan konten vlog daripada blog. Soalnya sekarang saya sedang menjajal kebisaan vlogging.

Bukan berarti berhenti jadi blogger. Saya cuma menantang diri untuk menggali potensi lain dalam diri sendiri. Jujur, awalnya berat karena malas. Tapi lantaran sejak 2020 saya sama sekali tidak traveling keluar kota, padahal konten blog saya ini bergenre travel, terpaksa saya mencari pelarian agar tetap produktif.

Peralatan blogger dan vlogger
Peralatan untuk menjadi blogger dan vlogger

Perbedaan Aktivitas Blogger dan Vlogger

Cari punya cari, sambil mengumpulkan tekad bulat, akhirnya saya merambah platform lain, yaitu video. Bukan hal yang asing, sebenarnya. Saya juga kerap mengabadikan momen dalam bentuk video, tapi belum pernah dijahit menjadi satu video utuh.

Ribet, menurut saya waktu itu. Berbeda dengan foto yang proses penyuntingannya lebih cepat meskipun terkadang butuh aplikasi tertentu. Proses video editing lebih lama karena membutuhkan beberapa teknik dan sentuhan khusus agar hasilnya dapat dinikmati secara nyaman.

Kesibukan sebagai Blogger

Blogging relatif lebih mudah. Modalnya cuma bikin tulisan, lalu ditambah beberapa foto dan gambar. Lain cerita kalau ada niat monetisasi, harus ada usaha lebih. Dilakukannya pun bisa di mana saja, tanpa perlu aktivitas fisik seperti shooting video.

Durasi menulis, beragam, sih. Kalau memang menguasai bahan, hitungannya bisa cuma beberapa jam, sudah selesai ratusan kata. Tinggal finishing touch dengan grafis. Seandainya dilakukan hanya bermodalkan handphone, tidak terlalu menyerap memori.

Kesibukan sebagai Vlogger

Pelan-pelan saya belajar ngedit video. Untunglah dulu pernah ikut workshop dasar-dasar bikin video, jadi lumayan paham dengan beberapa istilah. Rasanya lega banget saat berhasil menuntaskan satu video, lalu mengunggahnya di kanal video yang sudah berdebu akibat terlalu lama tidak update.

Sekalinya pernah posting video, hanya untuk kebutuhan lomba. Jadi, emang nggak niat jadi vlogger.

Seiring waktu, saya mulai menguasai beberapa teknik. Selain learning by doing dari berbagai aplikasi edit video yang dicoba di smartphone, saya juga mencoba mengikuti beberapa webinar.

Siapa sangka, dari yang awalnya cuma bisa bikin video berdurasi kurang dari 3 menit, sekarang percaya diri dengan video 10 menitan. Dulu beraninya mengandalkan fitur voice over, kini sedikit cuek ngomong langsung di lokasi dan menatap kamera. Kalau soal teknik, saya akui memang belum sinematik. Tapi saya tetap berusaha maksimal agar hasilnya baik walaupun hanya bermodalkan peralatan yang ada.

Kendalanya, karena semuanya masih dikerjakan di handphone, lumayan makan memori. Jadi, kalau mau shooting beberapa konten, mesti siap memori besar. Belum urusan kepercayaan diri ngonten di depan umum, dan harus diulang-ulang.

Durasi produksinya, tergantung mood. Bisa hitungan jam, bisa juga hitungan hari, kalau merasa belum puas dengan proses editing dan eleman-elemen tambahannya.

Konsisten adalah kunci bagi blogger dan vlogger. Saya sedang semangat ngevlog karena memang sedang suka-sukanya bikin video saat ini. Lebih-lebih di era kelas daring saat ini, sangat banyak tawaran kelas jarak jauh untuk belajar berbagai keterampilan. Salah satu tempat yang menawarkan kelas online terlengkap adalah Skill Academy.

Laman situs Skill Academy

Ada Apa di Skill Academy?

Skill Academy yang merupakan bagian dari Ruang Guru adalah platform pelatihan nomor 1 di Indonesia. Kalau ngomongin Ruang Guru, pastinya sudah banyak yang kenal, apalagi para pelajar. Nah, Skill Academy ini khusus untuk mereka yang ingin konsentrasi mengasah keterampilan tertentu agar lebih siap dan percaya diri menghadapi dunia kerja.

Sampai hari ini, sudah ada jutaan penggunanya. Nggak heran, karena kelasnya beragam dan tenaga pengajarnya adalah para profesional yang telah berkecimpung lama di bidangnya. Salah satu kelas yang menarik minat saya adalah yang disampaikan oleh Gita Savitri di bawah ini. Saya merasa ini cocok dengan apa yang sedang saya lakukan sekarang.

Buat yang penasaran kelasnya seperti apa, yuk segera daftar! Mumpung sedang bertabur diskon. Bahkan ada yang lebih dari setengah harga.

Bagi yang tertarik juga menjadi blogger dan vlogger, tersedia kelas menulis dan membuat video. Sedangkan untuk kelas-kelas lainnya, silahkan teman-teman cek sendiri laman situs atau aplikasinya. Ada ratusan kelas yang dibagi dalam berbagai kategori. Salah satu yang mungkin paling dicari saat ini adalah Kelas Prakerja.

Ini platform pelatihan online terbaik dan terlengkap bagi pemilik kartu Prakerja. Cocok bagi yang sedang mencari kelas tertentu, atau ingin mengasah keterampilan yang telah dimiliki.

22 Replies to “PERBEDAAN KESIBUKAN MENJADI BLOGGER DAN VLOGGER”

  1. Aku juga sejak pandemi maksa jadi vlogger. Hehehe. Tuntutan bikin materi ngajar sih biar bisa jelasin ke murid. Mau upgrade ilmu juga nih kayaknya di skill academy biar gak monoton videonya.

  2. Jujur, saya belum merambah ke dunia vlog mba Inda. Tapi bisa jadi one day bisa mencoba. Vlog itu efeknya bisa lebih masif karena perpaduan audio visual. Jadi orang lebih suka menikmatinya

  3. Iya juga ya kalo vlog kayaknya fasilitas gadget hrus upgrade untuk dpetin kualitas gambar. Kalo blog, yg penting pinter menggunakan kata2 kayaknya

  4. wah iya ya Kak, skill academy menjawab tantangan masa kini utk bisa belajar apapun tnp hrs mengunjungi lgsg tmpt belajar. Nah, btw, aku prnah lihat vlog Mbk yg ttg kuliner bakso seafood di pantai panjang, keren loh Mbk vloggernya ☺

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *