Sengaja kali ini menginap di salah satu hostel di Bandung dengan alasan praktis. Biasanya, setiap ke Bandung, saya menginap di rumah teman di daerah Cijerah. Namun karena cuma semalam, mending bermalam di tengah kota.
Cari punya cari lewat OTA, akhirnya ketemu yang cocok. Lokasinya saya kenal banget, dan ulasannya juga bagus. Nama hostelnya: The Attic Bed and Breakfast.
Table of Contents
Tentang Hostel di Bandung
Lokasi
Lokasi hostel ini sangat mudah ditemukan, yaitu di daerah Dago, Jl. Djuanda. Masuk gang di seberang SPBU, dan dijamin bakal mudah mencari jajanan Bandung.
Cara paling gampang ke sana kalau kalian naik kereta atau pesawat terbang, bahkan travel sekalipun, ya, ojek online. Begitupun dari hostel, mau kemana-mana tinggal pakai angkot. Trayek Kalapa – Dago pasti lewat sini.
Saat itu dari Bandara Soekarno-Hatta, saya naik travel LINTAS. Travel ini punya pool di Pasteur dan Simpang Dago. Kalau di Pasteur, persisnya saya kurang tahu karena saat itu malam. Sedangkan kalau turun di Simpang dago, tinggal jalan kaki saja ke penginapan.
Lantaran Bandung bukanlah kota yang asing buat saya, posisinya bisa saya kira-kira. Dari perempatan Dago ke hostel tinggal jalan kaki menyusuri trotoar ke arah BIP (bagi yang bingung SPBU sebelah mana). Patokannya sampai ketemu gedung Commonwealth Bank. Di sebelahnya ada jalan berportal. Masuk ke sana.
Sayangnya tidak ada papan nama hostel di pinggir jalan. Adanya setelah jalan beberapa langkah ke dalam gang. itu pun hanya berupa coretan di tembok kosong.
Begitu masuk gang dari jalan raya, belok kiri, dan ikuti jalan sampai mentok. Jalannya tanah kering berumput. Kalau malam agak gelap karena tidak ada lampu jalan, tapi aman.
Ada rumah besar berpagar tinggi. Masuk dari pintu sebelah kiri. Pagarnya tidak digembok sebelum jam 24.00.
Total, kalau jalan kaki dari jalan raya, tidak akan sampai 5 menit. Mau nyari ojek online juga gampang, tapi kasih penjelasan, karena banyak yang nggak tahu tentang gang ini, kecuali nunggunya di pinggir jalan raya.
Fasilitas dan Harga
Waktu itu, karena sendirian, saya pilih kamar dorm mix isi 10. Sepertinya di sini tidak ada pilihan dorm khusus pria atau wanita. Semua campur.
Modelnya mirip kapsul, tapi bersekat triplek, dan dikasih tirai. Sesuai namanya, langit-langitnya ada yang miring ala-ala loteng. Tapi ada jendela untuk masuk cahaya mentari di kala pagi.
Lebar pod tiap orang sesuai ukuran kasur. Tapi ada rak kecil di dinding untuk meletakkan ponsel yang dicas, karena colokan tepat berada di sampingnya.
Setiap tamu diberi 1 bantal, selimut, dan handuk. Sedangkan untuk bawaan, bisa disimpan di loker yang ada di luar kamar.
Ada satu kamar mandi di dorm ini. Kalau tidak mau mengantri, bisa pakai kamar mandi di lantai 2 yang bebas digunakan.
Tarifnya Rp120.000/ bed/ orang. Lumayan banget. Sebanding sama lokasi dan fasilitasnya. Waktu saya cek baru-baru ini, tarifnya sempat turun Rp100.000. Mungkin, memang berubah-ubaj, ya.
Bagian favorit saya adalah sarapannya. Standar makan pagi di hostel itu kan, lazimnya roti dan berbagai selai. Di sini banyak bonusnya.
Hari itu ada menu tambahannya berupa salad. Entah di lain hari. Soalnya kalau lihat Instagramnya, ada banyak menu sarapan khusus buat yang menginap. Terus disediain telur dan mi instant yang BEBAS dimasak kapanpun (24 jam). Kopi dan teh, sudah pasti.
Satu lagi yang asyik dari hostel di Bandung yang satu ini adalah jatah sarapannya tersedia sampai jam 12.00. Jadi, kalau kesiangan bangun, tidak perlu khawatir. Kalaupun kehabisam, tinggal masak mi plus telur aja.
Seperti hostel kebanyakan, meskipun bebas makan-minum dan masak, bekas makan dan peralatan masaknya harus dicuci kembali. Semua alat lengkap, mau piring, mangkuk, gelas, dan sendok, tinggal buka kabinet.
Staf dan Suasana
Staf yang saya jumpai ramah dan bersahabat, meskipun kita tidak sempat banyak ngobrol. Mereka siap bantu kalau ada hal yang ditanyakan.
Seandainya datang berdua atau lebih, mungkin bisa pesan kamar privat. Saya lihat ada 2 kamar privat di lantai bawah.
Kalau bawa kendaraan, bisa diparkir di halaman rumah. Walaupun tidak luas, saya lihat cukuplah untuk 2 – 3 mobil. Kalau motor, muat banget. Halamannya asri, ada pohon gedenya.
Tidka sangka ada hostel di Bandung yang senyaman ini. Seandainya ke Bandung lagi, saya berencana balik lagi ke The Attic Bed & Breakfast. Apalagi kalau pas hari minggu, tinggal ngesot ke kawasan Car Free Day (CFD).
Kalau kalian low budget traveler, hostel di Bandung yang satu bisa banget jadi pilihan. Tidur enak, makan puas, dan harga terjangkau.
Kontak The Attic Bed & Breakfast
Phone: +62 85776905080
Email: theatticbdg@gmail.com
wah menu masakannya lengkap mba
biasanya hostel cuma nyediain telur, selai, sama roti
kalau engga pandemi aku cus ke bandung dan nyoba ke sini
letaknya dekat dengan pusat kota juga ya jadi enak kalau ke mana mana
Wah jadi inget pas di Malang, pernah nginep di hotel model beginian, tapi waktu itu pas weekdays jadi satu kamar cm aku sendiri, padahal kalau weekend selalu penuh, next kalau aku ke Bandung bisa coba nih, lumayan bisa hemat.
aduh kok aku rada takut ya kalau tiudr spt itu tapi juga penasaran
Hai Mbak Relinda, salam kenal yaaa 🙂 Wah, enak nih murce bener 120K per bed di lokasi yg cukup strategis mah pas ya. Mau cari jajanan juga deket, transportasi dll aman. Oh, ga ada papan namanya? Btw gimana tuh rasanya bobo di dorm banyakan? Aku belum pernah hihihihi 😀
Asyik-asyik aja, Mbak. Kan ada pembatas.
Lumayanlah ini buat transit.. Bisa jadi referensi untuk transit ketika ke Bandung.
Hallo kak kapan nih ke Bandung kakak? hehe
Aku belum pernah loh nginep di dorm gitu, pernahnya hotel kapsul itu deket Stasiun Bandung hehe. Lumayan yaa kak untuk istirahat dan ternyata sarapannya cukup banyak yah, apalagi ada extra mie dan telur yang free jadi kalo laper mendadak bisa langsung masak wkwk
Bagus, rasanya homy gituu. Harganya juga not bad. Cuma ada tipe dorm ya kalau private room ada?
Pick-up point Lintas Shuttle Pasteur ada di BTC mbak, kalo drop-off point ada di sebrangnya, yang gede banget itu deket titik ngetem taksi kuning.
Aku pernah beberapa kali melirik hostel ini buat edisi jelajah hostel Bandung, tapi memang belum pernah jadi nginep hehe. Kalo mau hostel di Bandung yang sarapannya juara, I recommend Pinisi Backpacker di Jalan Pasir Kaliki. Menunya main course, dimasakin, dan gonta-ganti. Ibu yang masakin juga ramah. Walaupun tampilan nggak terlalu instagrammable, tapi worth for money banget. Lokasinya juga deket banget sama Stasiun Bandung.
Wah. Terima kasih informasinya.
DI penginapan disediakan mie instan? WOW sekali penginapan ini. ahaha
Kalau dilihat daari gambarnya, memang letaknya agak ke dalam ya. Sayang sekali tidak ada petunjuk yang langsung berada di pinggir jalan raya
dago ya , kok gak pernah lihat daku
Emang nyempil tempatnya.
Jadi kangen pengen ke Bandung lagi nih,,,