Jambu Kristal, Bekal Jalan-Jalan yang Crunchy

Sudah lama saya penasaran dengan yang namanya jambu kristal. Saya lihat bentuknya sama persis dengan jambu bangkok yang ada di halaman belakang rumah. Tapai, katanya, yang ini minim biji.

Beruntung, pertemanan dengan Blogger Bengkulu mengenalkan saya dengan distributor Jambu kristal di Kota Bengkulu, dan berkesempatan untuk mencicipinya sebanyak 1 kg atau setara dengan 4 buah.

Ukuran jambu kristl lebih kecil dari jambu bangkok yang tumbuh di belakang rumah. Kalau bentuknya dan warnanya, sih, sama, hijau muda segar.

Begitu dicoba, teksurnya renyah banget dan warna dagingnya putih. Terdengar kriuk-kriuk saat digigit, seperti menguyah krupuk. Ukurannya yang tidak besar, kira-kira sekepalan tangan, membuatnya nyaman digenggam. Jambu bangkok yang besar saja kadang habis sama saya sendiri, sebagai pencinta buah, apalagi yang ukurannya segini.

Penasaran pengen membuktikan jumlah bijinya, cepat-cepat saya makan biar lekas melihat bagian tengahnya. Benar, bagian tengah yang agak kekuningan dihiasi biji yang cuma euprit, dan itupun jarang-jarang. Mungkin bisa ada yang tanpa biji, pikir saya.

Makan satu aja sudah kenyang banget. Jadi kepikiran untuk dijadikan bekal saat traveling. Nggak pusing mikirin buang kulit dan bijinya. Semua bisa dimakan. Ukurannya juga tidak makan tempat, bisa diselipin-selipin atau dikantongin kalau saku celananya longgar.

Nggak mau makan sendiri, besoknya satu buah saya bawa ke kantor, dan satunya lagi saya jadiin sarapan. Teman saya kesenangan. Sayangnya nggak nemu pisau, jadi harus nunggu besok, biar dia bawa pulang, dan besoknya dibawa lagi dalam keadaan sudah dipotong-potong, biar banyak yang kebagian.

Sisa satu laginya, baru beberapa hari kemudian saya makan. Nggak sampai seminggu, sih, cuma saya jadi paham bahwa sebaiknya jangan membiarkan buah ini berlama-lama.

Entah, ya, kalau seandainya waktu itu saya masukkan ke kulkas, tidak dibiarkan di atas meja. Tekstur daging buahnya jadi lembut dan kerenyahannya berkurang. Tidak busuk, tapi bagian bijinya jadi banyak.

Well, bolehlah, kapan-kapan jambu kristal dibawa sebagai bekal saya jalan-jalan.

11 Replies to “Jambu Kristal, Bekal Jalan-Jalan yang Crunchy”

  1. guava is my fave. tapi saya belum pernah makan jambu kristal. ternyata keistimewaannya tanpa biji ya… enak banget nih kayaknya.

  2. jambu ini emang enak, kriuk2 kayak apel hehee
    kalo yang aku nggak dimasukin kulkas tetep bagus mbak

  3. saya suka makan jambu asal kriuk pas digigit, kdng tuh ada yg rada melempem. ngak prnh kepikiran sih bawa jambu, biasanya kan apel dan jeruk…boleh juga neh idenya mbak hehehh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *