Kebaikan 2020: Jadi Vlogger Pemula

Awalnya, saya pikir tahun ini bakal menjadi tahun membosankan. Tiket perjalanan yang sudah dipesan, semua dibatalkan. Entah kapan bisa traveling lagi. Bayangannya, saya bakalan di rumah saja tanpa tahu apa yang harus dilakukan.

Ternyata…

Kebaikan 2020: Jadi Vlogger

Tahun ini, mungkin menjadi tahun paling produktif buat saya sebagai yang ngakunya digital content creator. Selama ini banyak kenalan yang tahunya saya sebagai blogger, tepatnya travel blogger, secara isi blog dan sosial media didominasi cerita dan foto perjalanan.

Kini, saya tidak cuma menulis artikel untuk blog atau memikirkan caption untuk media sosial. Waktu dan pikiran saya sepanjang 2020 ini, bisa dibilang terkuras juga untuk membuat video. Yup, pelan-pelan saya merambah dunia vlogging. Meskipun tadinya ragu, siapa sangka, akun video saya lumayan update sepanjang 2020 ini.

Kebaikan 2020: jadi vlogger
Kebaikan 2020: semangat ngevlog

Jeda antar video pun bukan hitungan bulanan atau tahunan lagi. Paling tidak, ada satu video yang saya publish setiap minggunya, bahkan ada yang cuma selang beberapa hari. Saya seperti menemukan permainan baru yang super seru.

Memang, kalau teman-teman menonton video saya, kesannya masih biasa saja, tidak ada efek-efek sinematik. Tapi bisa menuntaskannya, dan tetap konsisten dengan minat baru ini, saya sudah cukup puas. Otak saya pun senang karena terasah.

Selalu ada ide dan rencana yang terpikir sebelum tidur. Lalu bangun dengan semangat untuk mewujudkan konsep tersebut. Hari-hari seolah berjalan normal, karena saya tetap punya kesibukan.

Tapi…

Aktif yang Efektif

Saya tidak boleh lengah. Situasi dunia saat ini yang membuat saya tidak punya rencana bepergian keluar kota, apalagi keluar negeri, bukan berarti hidup saya akan baik-baik saja.

Pandemi yang wujudnya tak kasat mata itu, menuntut manusia untuk selalu waspada, dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan. Segala upaya dilakukan agar tubuh memiliki imunitas kuat demi melawan virus.

Selain berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat, ada banyak saran mengenai asupan tambahan yang dapat mencegah serangan penyakit. Entah dalam bentuk obat-obatan, atau ramuan tradisional.

Saya pribadi, lebih memilih yang tradisional. Tapi, tentunya, yang sesuai selera dan bisa saya telan santai, supaya nggak mikir kalau itu obat.

Rempah tradisional yang pamornya makin mentereng di era pandemi ini adalah jahe. Di rumah sendiri nih, stok jahe tidak pernah putus. Minuman racikan berbahan utama jahe yang sedikit ditambah kencur, serai, dan kunyit, selalu ada di atas kompor. Tiada hari tanpa minum air jahe, pokoknya.

Tapi… ada kalanya timbul rasa malas meracik itu semua, apalagi kalau sedang sibuk-sibuknya edit video, terus ngejar deadline tulisan, kemudian baru diingatkan tentang jadwal campaign medsos. Mana ada waktu bersih-bersih dan potong-potong itu bumbu-bumbu dapur.

Dalam keadaan seperti ini, maunya yang serba praktis. Tinggal teguk seduhan air panas dari dispenser. Masa iya harus nunggu tukang jamu lewat. Boros, malah, kalau setiap hari jajan jamu.

Alhamdulillah, secara sering traveling, dan harus menjaga kondisi badan selama jalan-jalan, saya punya simpanan produk Herbadrink di rumah. Kalau bepergian, paling tidak, satu pak Sari Jahe wajib masuk ransel. Tapi kotaknya ditinggal, bawa sasetannya saja supaya tidak makan tempat. Kan, kemasannya praktis dan kuat, jadi nggak khawatir sobek. Meskipun kadang lupa diminum, rasanya ada sugesti sehat pas ingat di dalam tas ada ramuan herbal favorit.

Kebaikan 2020 bersama Herbadrink
Kebaikan 2020: ada Sari Jahe Herbadrink bersama perkakas bikin video

Pas banget sama keadaan sekarang, yang meskipun di rumah saja, saya tetap aktif menciptakan konten positif. Begini ini malah lebih rentan sakit, sebenarnya, karena waktunya nggak tentu. Kadang-kadang bergadang sampai tengah malam, dan bisa sampai lupa makan kalau lagi fokus.

Kalau terus begini, bisa-bisa masuk angin dan bikin kembung. Euh, meskipun kedengarannya sepele, masuk angin itu paling menyiksa. Sebisa mungkin saya cegah. Apalagi kalau ditambah pusing. Lemas, sudah.

Kebaikan 2020 makin Lengkap dengan Sari Jahe Herbadrink

Oleh karenanya demi menghindari masuk angin dan perut kembung, saya mencoba rutin meminum jahe buatan sendiri di rumah. Tak lupa punya cadangan Sari Jahe Herbadrink, kalau-kalau minuman jahe asli habis.

Sebagai salah satu bumbu dapur dan rempah-rempah, semua setuju kalau jahe memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Kebaikan jahe sangat bermanfaat untuk menghangatkan badan, mencegah masuk angin dan flu, antioksidan yang dapat manangkal radikal bebas, serta yang penting saat ini, kandungan jahe dapat memperkuat imunitas tubuh agar tangguh melawan virus jahat.

Secara detail, jahe juga telah dikenal sebagai bahan alternatif untuk melancarkan pencernaan. Zat phenolic dalam jahe berfungsi sebagai pereda gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah kontraksi perut, dan membantu melancarkan proses pencernaan. Tidak salah, memang, saya menyukai jahe.

Sari Jahe Herbadrink sendiri, dibuat dari resep minuman tradisional dan diproduksi tanpa pengawet. Buat para diabetesi, tenaaang. Tersedia juga Sari Jahe Herbadrink Sugar Free yang mengandung sukralosa, yaitu pemanis buatan tanpa kalori. Jadi, bisa dikonsumsi oleh semua anggota keluarga.

Selain kebaikan dari khasiatnya, jahe ternyata juga punya efek lain yang paling saya senangi. Bukan hanya memberi rasa hangat, apalagi dinikmatinya saat udara dingin. Jahe ternyata juga punya efek relaksasi yang memberi rasa nyaman pada tubuh. Segelas sehari, rasanya nggak cukup.

Buat teman-teman yang juga tertarik mengonsumsi produk Herbadrink, tersedia banyak pilihan rasa selain Sari Jahe, seperti Beras Kencur, Chrysanthemum, Lidah Buaya, Kunyit Asam, Kunyit Asam Sirih, Sari Temulawak, Wedang Uwuh, serta Kopi Gingseng. Itu semua tersedia di toko-toko terdekat, baik offline maupun online. Tentunya dengan harga super terjangkau.

Aaah, meskipun pandemi ini belum tahu kapan berakhir. Saya tidak mau mengutuk keadaan. Kesal nggak bisa bebas traveling, iya. Tapi senang dan bersyukur, karena punya kesempatan untuk mengembangkan potensi diri: blogger merangkap vlogger.

Semoga, ketika semua kembali normal, saya makin percaya diri menyebut diri sebagai digital content creator. Berkat kebaikan 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *