Masih tersisa di ingatan, ketika awal 2020 dulu, semua aktivitas luar ruangan dipaksa berhenti karena dunia resmi berstatus dilanda pandemi. Rencana traveling ke destinasi impian buyar, lantaran tiket dibatalkan secara sepihak.
Seandainya ngotot berangkat pun, percuma. Semua jalur perjalanan internasional ditutup hampir di semua negara. Tapi, karena yang membatalkan perjalanan adalah pihak maskapai, tiketnya masih bisa diklaim kalau nanti mau dipergunakan. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Kecewa? Pasti, karena, bepergian adalah aktivitas favorit saya. Selain itu, traveling adalah sumber utama bahan tulisan untuk blog ini.
Table of Contents
Jalan-jalan Melalui Media Sosial
Hari-hari terasa sama, tidak ada bedanya antara hari kerja dan akhir pekan, apalagi hari libur. Toh, semua kegiatan kantor dianjurkan untuk dilakukan dari rumah. Mandi, nggak mandi, pakai seragam atau dasteran, nggak ada efeknya, selama kerjaan kelar.
Untunglah, sebagai blogger yang juga pengguna aktif media sosial, saya sudah terbiasa bekerja secara jarak jauh. Bahkan jalan-jalan pun, sejak pandemi, dilakukan lewat media sosial.
Berkat pandemi, timbullah istilah traveling virtual di kalangan masyarakat. Kalau biasanya saya browsing destinasi cuma sebagai persiapan ke tempat yang akan dikunjungi, sekarang bisa seharian, bahkan 24 jam. Lihat-lihat aja dulu, perginya entah kapan.
Jangankan keliling kota, keliling dunia juga bisa kalau jalan-jalannya daring, lewat foto, video, dan tulisan di Internet. Lebih hemat pun. Hari ini kepoin taman nasional di Amerika. Besok cari info tentang beragam festival di Jepang. Lusa cari aktivitas alam di Australia. Semua bisa!
Kalau nggak ada Wi-Fi di rumah, pengeluarannya cuma paket data. Yaa… ditambah camilan. Tapi, kan, nggak pusing hitung biaya hotel dan transportasi.
Ada Peluang di Media Sosial
Dampak pandemi yang meredam gerak manusia ini, sangat terasa pada sektor pariwisata. Banyak agen travel atau operator tur yang terpaksa tutup karena tidak ada perjalanan sama sekali.
Mereka mungkin bisa bertahan seandainya ada kepastian tentang situasi ini. Kenyataannya tidak begitu. Jadi, tidak heran kalau banyak pelaku usaha wisata gulung tikar.
Namun, bagi yang jeli melihat bahwa ada pintu lain untuk memutar kembali roda ekonominya, tren traveling virtual adalah sebuah peluang. Masih banyak tempat di sudut bumi yang informasinya tidak ditemukan di mesin pencarian atau portal berita manapun.
Dibandingkan baca-baca artikel perjalanan, orang kita lebih banyak yang memilih untuk diceritakan. Makanya, berita di media sosial yang singkat dan padat, lebih banyak peminatnya.
Terus, gimana orang-orang bisa tahu?
Media sosial adalah kunci!
Zaman sekarang, media sosial harus dimiliki setiap pelaku usaha. Bagi pengusaha yang memiliki dana lebih, selain menyebarkan informasi produk dan jasanya di medsos sendiri, juga bisa mengiklankannya di media sosial, sehingga menjangkau pengguna medsos secara luas.
Selain itu, bisa juga dengan berkolaborasi. Kolaborasi pun, tidak lepas dari penggunaan media sosial. Pihak yang diajak bekerja sama tentunya mereka yang dianggap mampu mempengaruhi orang lain untuk menggunakan atau membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.
Mereka itu bisa selebritis yang kerap muncul di layar kaca dan memiliki media sosial, atau mereka yang tenar karena konten-konten media sosialnya. Sekali posting, mereka bisa mendapatkan hits dan reach tinggi, karena sudah memiliki banyak pengikut yang selalu menantikan posting-an mereka.
Mereka yang telah memiliki ribuan, bahkan jutaan pengikut di media sosial itu, acap kali disebut sebagai influencer. Khusus untuk tema travel, influencer yang diajak kolaborasi, biasanya sudah terkenal sebagai travel blogger/ vlogger, celebgram yang feed-nya didominasi foto dan video jalan-jalan.
Selain hanya posting gambar, jalan-jalan online juga bisa dikemas dengan cara meeting yang lebih interaktif. Topiknya lebih khusus dan aktual, misalnya dengan sharing pengalaman atau liputan langsung dari mereka yang menetap di tempat tersebut.
Soal biaya, meskipun banyak banget yang gratisan, tidak sedikit juga yang rela membayar demi mendapatkan pengalaman virtual traveling ini. Tergantung tawarannya, kalau yang gratisan, mungkin penjelasannya cuma satu arah, dari “guide”. Sementara kalau yang berbayar, bisa sekalian tanya-tanya, dapat tips yang bisa diterapkan kalau nanti urusan traveling nggak ribet seperti di masa pandemi, atau boleh kontak secara pribadi. Pokoknya, bebas, mau dikemas seperti apa, yang penting cuan!
Sementara untuk destinasinya sendiri. Memanfaatkan influencer yang membagikan banyak cerita tentang tentang lokasi liburannya lewat akun medsos mereka, tentunya berharap akan banyak pengunjung. Ini akan kembali menggerakkan nadi kehidupan di tempat tersebut.
Dari Media Sosial Jadi Portal Berita
Sosial media memang telah menjadi sumber berita masyarakat saat ini. Bahkan, konon, media berita mainstream-pun sumber beritanya dari media sosial. Tapi, sebaiknya juga harus pintar memilah.
Ada istilah saring sebelum sharing. Sebagai makhluk pembelajar, ada baiknya kita membaca berita secara lengkap. Nah, tulisan lengkap mengenai sebuah peristiwa ini, biasanya berwujud berita.
Memang, sekarang peminat koran menurun. Paling di kantor-kantor yang masih ada. Itu pun hanya untuk para atasan. Tapi, ada banyak portal berita online terpercaya.
Salah satunya INDOZONE. Portal berita yang sejak 2019 mengusung hastag #KAMUHARUSTAHU ini merupakan buah yang tumbuh dari hasil penyemaian di Instagram dengan akun @indozone.id dari tahun 2014.
INDOZONE bertekad menjadi jembatan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z Indonesia. Mereka ini, kan, generasi yang kesehariannya akrab dengan konten digital yang tersebar di media sosial.
Lebih-lebih sekarang ada istilah FOMO (fear of missing out). Nggak banget kalau sampai ketinggalan berita terkini. Tapi bukan berita palsu menyesatkan atau hoax, ya.
Selain menyajikan berita nasional, INDOZONE juga memberitakan perkembangan dunia internasional. Travel, salah satunya. Tentunya dibarengi dengan beragam kisah unik dan menarik yang menggerakkan kita untuk berkunjung.
Sekarang, INDOZONE telah tumbuh menjadi salah satu portal berita online terbaik, terlengkap, dan terpercaya di Indonesia, tanpa mengabaikan akun media sosialnya. Nah, kalau nggak mau ketinggalan berita, pastikan kamu menjadi follower-nya INDOZONE!