Menikmati Beragam Makanan Akhir Tahun Tanpa Repot

Hidangan akhir tahun

Sadar bahwa bukan zamannya lagi bergadang demi menanti malam pergantian tahun, aku, mama, dan papa, melewati tanggal 31 Desember 2022 seperti hari-hari biasa. Bedanya, aku sengaja banget bikin konten tentang makanan akhir tahun.

Yaaa… memang bukan tokoh terkenal, sih, yang mesti banget nginfoin a-day-in-mylife ke khalayak ramai. Tapi, sebagai bagian dari Indonesian Food Blogger, momen tutup tahun memberikan inspirasi untuk bikin konten kuliner.

Makanan Akhir Tahun di Rumah

Jujur, aku tidak merencanakan apapun untuk dijadikan makanan akhir tahun. Gimana besok aja, pikirku.

Bangun pagi di Hari Sabtu, tanggal 31 Desember, seperti biasa, aku langsung ke dapur untuk minum segelas air putih. Terus aku ingat, semalam lihat buah pir di kulkas. Langsung aku ambil sebagai sarapan.

Ku buka tudung saji di meja makan, mama sudah masak sambal ikan dencis atau makarel. Tapi, kan, nggak estetik, kalau pagiku langsung dibuka dengan penganan berat.

Beberapa jam kemudian, baru aku makan nasi. Tapi, kok, kesannya sepi banget kalau cuma nasi putih dan sambal ikan doang. Pas aku lihat lagi, ada tempe juga, tapi udah cuma beberapa potong.

Aku bikinlah telur dadar kribo. Sayurannya cuma wortel mentah yang dipotong-potong.

Menyantap nasi tanpa kriuk-kriuk, buatku kurang nikmat. Sayangnya kerupuk habis, tapi ada peyek kacang buatan mama. Langsung ku dekatkan toplesnya. Ramai sudah piring nasi, menu makan siangku yang agak kecepatan.

peyek kacang
Peyek kacang sebagai pengganti kerupuk

Sepiring nasi tadi lumayan kuat menopangku hingga sore. Lantaran tidak ada acara apa-apa di rumah, tapi tetap pingin membuat malam akhir tahun ini terasa istimewa, kami berencana membeli sate.

Pilihannya, sate kacang/ kecap khas Madura, atau sate padang. Yaaa, karena jarang, kami serumah kompak memilih sate padang. Langsung kebayang tekstur kuah sate yang kental, kaya kunyit, dan pedasnya tipis-tipis. Tinggal beli dan tidak capek bakar-bakar, apalagi beres-beres setelahnya.

Jajan Makanan Akhir Tahun

Sorenya, aku ditugaskan membeli sate. Terus aku keidean pempek palembang. Aku lupa kapan terakhir makan pempek. Mama pun tidak keberatan.

Pertama, aku melajukan motor ke tempat penjual pempek. Selama di jalan sempat kepikiran bakal kehabisan diborong orang yang mau pesta tahun baruan. Ternyata tidak.

Cuma beli 20 buah, karena yang makannya pasti cuma aku dan mama. Papaku kurang doyan. Dari 20 itu, hanya enam yang digoreng. Selebihnya disimpang untuk cemilan besok-besok.

Setelah itu, aku ke tempat sate padang. Bukan langganan, sih, tapi salah satu yang direkomendasikan oleh teman. Lokasinya searah jalan pulang.

Pilihan dagingnya ada beberapa, yaitu daging sapi, daging ayam, ceker, dan sayap ayam. Harga seporsinya Rp14.000.

Niat awalnya untuk makan malam sama-sama bertiga di rumah, sepulang orang tuaku dari masjid. Celakanya, aku tergoda aroma kuah sate yang semerbak. Tidak tahan, jatah sateku, aku makan duluan di tempat.

Sebungkus lagi aku bawa pulang. Aku minta sate dan kuahnya dipisah, karena khawatir bakal encer. Padahal, kata penjualnya, selama kuah satenya tidak diaduk-aduk, teksturnya tetap tahan berjam-jam. Apalagi cuma sekitar 2 – 3 jam.

Mhm… memang, jajanan itu lebih nikmat disantap langsung di tempatnya. Lebih-lebih, kuah satenya masih ngebul dan wujud bawang gorengnya masih kelihatan jelas.

Aku pesannya sate daging sapi, sedangkan untuk orang tuaku, sate ayam. Sebenarnya aku pingin banget sate lidah, tapi jarang ada.

varian sate padang
Seporsi sate padang yang paling sedap disantap langsung di tempat

Porsinya cukup banget buatku. Kenyang, tapi tidak bikin perut penuh. Aku jadi kepikiran pempek yang masih menanti.

Sambil menunggu mama dan papa pulang dari masjid, aku mencoba makan segigit pempek isi telur. Kok, masuk. Nggak nolak perutnya. Langsung ku buka plastik pembungkus kuah cukanya.

Nggak pakai dicocol. Kalau orang Sumatra makan pempek, kuahnya dihirup, bukan cuma dicocol tipis. Akhirnya habis empat buah, sesuai variannya: pempek telur, pempel lenjer, pempek ada’an, dan pempek krispi.

Ternyata, orang tuaku belum pulang sampai jam salat isya. Aku pingin makan pempek lagi. Akhirnya  ku ambil lagi satu pempek rebus isi telur.

Selesai sudah, ku pikir. Inilah makan malamku, sekaligus makanan akhir tahunku. Dibuka dengan buah pir, dan disudahi dengan pempek palembang.

Belum jam delapan malam, aku sudah tuntas manyantap hidangan tahun baru. Tinggal tidur seperti biasa. Bodoh amat sama hitung mundur dan kembang api orang-orang yang berpadu dengan suara lato-lato.

Pucuk dicinta… begitu pulang dari masjid, mama membawa kue kotak. Katanya, ada acara doa akhir tahun di masjid, dan ada snack-nya.

Aku buka isi kotaknya. Ada satu gelas air kemasan, risoles, lemper, dan putu ayu. Semua jajanan khas Indonesia.

Masih kenyang, sebenarnya, tapi ketiganya adalah jajanan pasar favoritku. Demi kepuasan pribadi, aku bertekad hanya makan yang paling aku sukai, yaitu putu ayu.

Enough, ucapku pada diri sendiri. Kue ini adalah makanan akhir tahun yang aku telan. Tahan diri untuk tidak mencomot satu tusuk sate yang sedang dimakan kedua orang tuaku.

Tidak ada lagi acara makan. Cuma minum air putih, lalu tidur.

Beberapa makanan akhir tahun
Beragam makanan akhir tahun yang aku nikmati silih berganti tanpa repot

Itulah sederet hidangan akhir tahun versi aku di tahun kemarin. Tidak ada persiapan khusus sebelum menyantapnya, karena di rumah pada ogah repot. Mungkin karena faktor U (usia/ umur).

By the way, ini video makanan akhir tahunku:

Pingin tahu, dong, apa saja makanan akhir tahun kalian. Apakah ada masakan khas Indonesia? Sharing di kolom komentar, ya…

Oiya, mumpung masih Januari, mau ngucapin happy new year, selamat tahun baru!

Tulisan ini diikut sertakan pada IDFB Blog Challenge.

 

2 Replies to “Menikmati Beragam Makanan Akhir Tahun Tanpa Repot”

  1. Harga sate Padang di sumatera itu memang masih murah Yaa, dibanding Jakarta yg mostly 30k ke atas semua . Mana daging kadang seuprit.

    Pempek juga fav ku bangeeet mba. Kayaknya itu makanan yg aku ga bakal bosen juga kalo tiap hari makan hahahahah.

    Malam tahun baru, aku ga makan hidangan nasi ga jelas , mirip menu timur tengah, lauknya udang tumis ntah apa namanya . Beli di salah satu mall kecil yg udh hampir tiap di Times Square NYC. Blaaass ga enak, tapi ttp aku makan Krn laper . Jauh lebih enak sate Padang, pempek dan putu ayu pastinya kalo dibandingin makananku yg ga jelas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *