Mengusung tagline Istana Bogor untuk Rakyat, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor, memberikan waktu kepada khalayak ramai untuk menikmati Istana Presiden di Bogor. Acara ini merupakan agenda tahunan Kota Bogor dalam memeriahkan hari jadinya. Tahun ini, kesempatan tersebut berlangsung dari tanggal 24 sampai 28 Juli.
Inilah alasan utama saya ke Bogor. Tapi… karena Presiden Joko Widodo juga memanfaatkan Istana Bogor sebagai kediamannya, walaupun beliau tinggal di paviliunnya, pengunjung tetap tidak bisa menjajal ruang-ruang dalam gedung yang dibangun di masa Belanda ini. Kami hanya diizinkan berkeliaran di halaman dan mengintip bagian dalam istana dari teras.
Ditambah, pengunjung tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dan kamera. Hanya boleh pegang dompet berisi uang dan kartu-kartuan. Untunglah ada tukang foto yang membebankan biaya Rp35.000 untuk satu foto pribadi dengan latar belakang Istana. Lumayan, ada bukti pernah ke sana.
Karena ini, terpaksa, niat lanjut ke Kebun Raya Bogor (KRB) ditunda. Saya harus mengambil tas yang dijaga teman di halaman Balai Kota, tempat tadi semua pengunjung berkumpul dan mendapatkan tiket masuk gratis. Dari sana, kami hanya menyeberang menuju Istana Bogor. Syukurlah saya pernah ke KRB, jadi tidak terlalu penasaran dengan isinya. Lagian, saya juga butuh makan siang.
Hari itu saya datang dengan membawa ransel karena akan langsung check in ke Zest Hotel di Jalan Pajajaran. Dari galeri website-nya, sudah terbayang enaknya beristirahat di kamar yang nyaman dan bersih, apalagi setelah capai berjalan kaki dan kepanasan keliling istana. Setelah istirahat, baru jalan-jalan ke tempat lain.
Lokasi strategis ke mana-mana
Zest Hotel merupakan salah satu budget hotel yang sering diincar para penikmat liburan dan mereka yang sedang berdinas ke kota-kota yang banyak menjadi destinasi banyak orang, misalnya Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, dan Batam. Tidak heran, karena dibandingkan hotel sejenis, Zest Hotel menawarkan rate yang lebih bersahabat, apalagi untuk solo budget traveler macam saya.
Hotel ini terletak di salah satu jalan utama di Kota Bogor. Seandainya datang dari Bandara Soekarno-Hatta, kita bisa langsung naik DAMRI jurusan Bogor, dan turun di pemberhentian akhir, Botanical Square. Dari sini tinggal jalan kaki ke arah kanan. Kurang dari 5 menit, bangunan tinggi persegi dengan warna hijau dan kuning akan langsung terlihat di kejauhan.
Hampir semua objek wisata wajib yang ada di dalam kota bisa dijangkau dengau berjalan kaki dari hotel ini. Naik angkot, apalagi, tinggal tunggu di depan hotel. Mau lihat Istana Bogor dan putar-putar Kebun Raya Bogor, window shopping di Botanical Square, Matahari Dept. Store, dan Bogor Trade Mall (BTM), atau wisata kuliner di Jalan Kencana Surya (Surken), semuanya dapat diakses dengan mudah dari sini. Bagi yang bawa kendaraan pribadi, tersedia tempat parkir yang luas, baik di depan lobi, maupun di basement.
Kalau hobi joging, keliling trotoar di luar pagar KRB dan istana bisa menjadi pilihan sehat di pagi hari, sambil menikmati kota hujan yang juga terkenal dengan banyaknya angkotnya yang berjubel ini. Trotoarnya lebar-lebar dan ada jalur khusus untuk pengendara sepeda, jadi tidak perlu takut ditabrak. Udaranya masih segar dan bisa berfoto di depan gerbang utama istana, lalu rehat sejenak di tengah keramaian taman tematik yang ada di seberang KRB.
Mau oleh-oleh tambahan selain asinan dan roti unyil? Mungkin bisa membeli kue artis yang sedang marak saat ini. Persis berjarak satu rumah dari hotel, ada Bogor’s Raincake milik Shireen Sunkar. Saya sempat melihat dia langsung saat ada peluncuran menu baru di sana, tapi nggak beli.
Sore-sore, sengaja saya mau cuci mata di Botanical Square. Keluar-keluar magrib, dan disambut ojek payung. Gagal, rencana makan malam di Surya Kencana. Untungnya bawa ponco, dan bergegas balik ke hotel. Jalan saja. Naik angkot kelamaan. Rutenya, kan, satu jalur.
Lagian, di sekitar hotel banyak tempat makan. Di samping ada Domino Pizza. Beberapa langkah ke depan, ada McDonald. Belok, langsung ke Jalan Lodaya yang banyak kios jajanan. Makan malam saya tempo hari adalah Martabak Pizza Orins yang kaya coklat dan Sop Durian Lodaya.
Kenyamanan yang bikin betah
Hari itu saya check in sekitar jam 14.00. Keringatan dan kepanasan karena jalan kaki sekitar 15 menit dari depan BTM, seketika adem begitu masuk hotel yang desain lobinya minimalis modern. Stafnya segera menoleh dan menyambut ramah. Saya suka melihat kostum santai pegawai wanitanya yang berkaos hijau cerah dengan celana krem 7/8. Tanpa menunggu lama, hanya menunjukkan konfirmasi pesanan, saya segera menerima kunci (keycard) dari resepsionisnya.
Di depan lift yang ada di lobi (Lantai G), tamu bisa internetan pakai iPad. Di samping lobi ada ruang sarapan yang juga berfungsi sebagai cafe dengan nama Citrus Cafe. Kalau mau langsung ke kamar, tidak perlu memilih nomor lantai saat lift terbuka. Cukup tap atau sentuhkan kartu di alat yang tertempel di dalam lift. Angka tanda lantai kamar akan langsung menyala dan lift segera bergerak.
Motif cat hotel yang bulat-bulat dengan warna putih, hijau, dan kuning cerah, sangat menarik, termasuk di dalam kamar. Bikin efek betah. Begitu pintu dibuka, shsss… langsung disambut kesejukan. Begitu kartu diselipkan di tempatnya, otomatis lampu menyala, dan televisinya mengeluarkan nyanyian dan gambaran tentang Zest Hotel. Saya sempat kaget, mengira tv hidup sendiri.
Kamar saya ada di lantai 5. Dari jendelanya bisa melihat barisan bukit di sebelah kanan, dan hamparan atap-atap rumah, hingga ke bagian depan. Sementara di kiri adalah jalan raya di depan hotel beserta gedung-gedung tempat usaha.
kamarnya terkesan efisien, terang, dan bersih. Di dalam kamar mandi ada wastafel, toilet, dan ruang shower yang bertirai putih. Tersedia dua helai handuk besar, satu sabun kecil, dan dua sikat gigi beserta odolnya. Sempat kesal karena tidak diberi sampo padahal mau keramas. Lalu berubah senang saat melihat wadah berisi cairan yang bertuliskan Shampoo and Shower Gel menempel di dinding ruang shower. Akibatnya, saking asyiknya mandi, lantai kamar di depan pintu sedikit basah karena tidak terpasang keset dan saya tidak pakai sandal.
Televisi lebar berlayar datar menempel kokoh di dinding yang menghadap tempat tidur. Acaranya beragam, dari program tv berbayar hingga tv nasional. Benar-benar bisa bikin malas keluar kamar.
Ada meja kecil lengkap dengan kursinya di sudut kamar. Di atasnya tersaji dua botol air mineral, tisu, dan kalender. Tapi, sebagai peminum air putih, saya harus extend kalau mau minta tambahan air. Di sudut lain, ada brankas untuk menyimpan barang berharga, yang di atasnya terpasang palang besi untuk menggantung pakaian.
Oya, satu lagi yang menarik perhatian saya. Ada tanda kiblat di langit-langitnya, jadi bisa salat menghadap ke arah yang tepat. Bagi yang mau ke musala, terdapat di lantai 1. Sepi, tapi, disebabkan bagian ini khusus untuk ruang pertemuan. Cocok bagi instansi pemerintah atau perusahaan yang berencana mengadakan pertemuan skala sedang.
Soal sarapan, memuaskan. Ada roti, bubur, nasi dan lauk-pauknya, serta aneka minuman yang bisa dipilih, seperti kopi, teh, susu, jus, dan infused water. Sesuailah buat budget traveler yang mau menghemat pengeluaran dengan menekan biaya makan. Puas-puasin sarapan, deh, kalau menginap di sini.
Melihat harga, fasilitas, dan lokasinya, Zest Hotel benar-benar pilihan tepat untuk bermalam. Kemudahan akses dan kenyamanannya membuat waktu menjadi efektif dan liburan menjadi menyenangkan. Rasanya ingin balik lagi, lantaran selama di sana langit Bogor selalu putih mendung, lalu hujan deras di malam hari, sehingga tidak banyak tempat yang bisa disambangi.
lokasi zest hotel yg strategis bisa jadi pilihan buat staycation bareng keluarga nih, mbak
aku suka warna-warninya yg cerah, udah mampir ke websitenya, beneran harga budget hotel banget
Asyik nih rekomendasi ya mba, ntar kalau mau ke bogor kontak kontak mba linda aja.
Saya bukan orang Bogor, eh.
kelihatannya Interior zest hotel mantap dan sejuk untuk istirahat. pasti molor kalau tidaur di sini. hehe
Jalan jalan emang enak kalau penginapan nyaman
Wah deket nih dgn lokasi saya tinggal mbak, kl mbak punya rencana ke Bogor main2 lah ke rumah saya. Gak jauh dari RS Brimob Kelapa Dua Depok mbak
Wah jadi kmaren waktu ke bogor nginep di zest ya, klo aku belum pernah sih nginep di zest, keren ya
Kalo ke bogor mau juga coba nginep di Zest Hotel
kelihatannyanya asyik tuh hotel, saya sering main ke bogor tapi baru denganr ini.