Dulu, saya cuma tahu kalau satu-satunya tempat untuk naik balon udara adalah di Cappadocia, Turki. Ternyata, ada juga hot balloon air di Bagan, Myanmar.
Sayangnya, biaya naik balon udara di kedua destinasi itu terbilang mahal. Sekelas backpacker macam saya harus mikir lagi kalau ingin merasakannya.
Seiring berjalannya waktu, ada informasi bahwa di Vang Vieng, Laos, kita bisa naik balon udara juga. Malah, dengan biaya yang jauh lebih murah.
Wah, makin dekat saja, nih, impian saya terwujud, pikir saya. Emang, berapa tarifnya?
Balon Udara di Vang Vieng
Sudah niat, kalau solo trip ke Laos, harus nambah budget buat naik balon udara di sana. Cari-cari informasi, ternyata banyak traveler barat yang menganggap biayanya paling murah di dunia.
Mulailah saya riset bagaimana cara ikutannya. Hasil pencarian menyatakan bahwa hanya ada satu operator balon udara di Vang Vieng, yaitu Above Laos. Tarifnya $135/ orang. Lumayan banget dibandingkan di Bagan dan Cappadocia yang kisarannya $250 – $300/ orang.
Namun, karena saya masih belum pasti jadwal ke ke Laos, apalagi ke Vang Vieng, saya tidak berani booking jauh-jauh hari. Eeh, begitu sudah mantap jadwal ke Vang Vieng, slotnya full. Tuman!
Situasi itu membuat saya kepikiran selama perjalanan dari Vientiane ke Vang Vieng. Saya berharap ada yang batal pas hari H.
Benar saja, begitu tiba di Vang Vieng, saya melihat hampir semua agen travel yang berjejer di sepanjang jalan menawarkan paket balon udara, bahkan ada sesi sunrise dan sunset. Tinggal pilih, pokoknya. Tidak perlu online booking.
Beberapa agen tur yang saya hampiri, rata-rata mereka pasang harga $100 – $110 untuk balon udara. Tersedia kapan saja, bahkan kalau sore itu saya mau, bisa.
Namun, sebagai traveler irit yang sering banyak pertimbangan, saya tidak langsung setuju dengan harga yang ditawarkan. Saya masih berharap mendapatkan harga yang lebih murah.
Saya sudah tidak peduli dengan Above Laos yang dianggap terbaik dan profesional dengan paketnya yang sudah termasuk sarapan kecil, sertifikat, dan segelas wine. Lebih-lebih paket wisata yang ditawarkan penginapan lebih mahal daripada di luaran.
Menjelang sore saya keluar untuk cari makan malam, sekalian mau survey harga lagi. Tidak butuh waktu lama, di kios pertama yang didatangi, saya langsung cocok dengan harganya, yaitu $95 untuk naik balon udara.
Itu pun hasil tawar-menawar alot. Lagian saya juga sudah lelah mencari dan khawatir bakal kehabisan kuota lagi. Harganya pun memang di kisaran segitu.
Saya pilih sesi sunrise, karena setelah itu saya mau sewa motor keliling Vang Vieng. Sewa motornya pun di tempat yang sama. Makanya, kali, ya, dikasih diskon.
Pembayarannya secara tunai, atau gesek kartu. Secara biayanya hampir setara dengan budget saya seminggu di Laos, kartu debit-lah yang saya gunakan. Done.
Paket balon udara yang ditawarkan sudah termasuk jemput dari penginapan peserta, dan diantar kembali. Saya ambil yang pagi, dijemputnya sekitar jam 05.30 wib, dan kembali sekitar jam 08.00 wib. Btw, waktu di Laos, sama persis dengan waktu Indonesia barat.
Naik Balon Udara
Persetan view-nya, yang penting pengalamannya, dan sesuai budget. Itu prinsip saya saat memutuskan booking satu tempat naik balon udara di langitnya Vang Vieng.
Besok paginya baru ketahuan bahwa ada beberapa teman di hostel yang mengambil paket yang sama. Entah di mana mereka pesannya, pokoknya kami terbang dengan keranjang yang sama.
Jujur, saya sempat takut ditipu naik balon udara dari operator yang namanya tidak muncul di pencarian google. Rupanya, ada beberapa operator balon udara di sana. Harganya memang bersaing, tapi saya yakin, soal safety, mereka serius.
Pagi-pagi kami dijemput tuk-tuk dari penginapan. Kirain bakal dijemput tepat waktu, ternyata molor. Kirain bakal langsung ke lokasi, rupanya masih harus jemput peserta lain.
Kami dibawa ke semacam padang luas yang dikeliling tebing-tebing menjulang. Tampak juga hewan ternak bergerombol mencari makan.
Ketika memasuki areal terbang, terlihat balonnya sedang dipanaskan. Setelah itu kami dipersilakan masuk ke keranjang rotan yang kokoh dan berat. Keranjangnya dibagi tiga sekat. Bagian tengah khusus untuk kru balon.
Setelah semua penumpang naik, keranjang ditarik dan didorong oleh beberapa orang di daratan agar melayang. Semua kru yang bekerja, termasuk instruktur yang terbang bersama kami adalah warga lokal.
Sembari take off, kami diinformasikan tentang apa-apa saja yang harus dan bisa kami lakukan selama balon mengudara dan saat pendaratan. Durasinya sekitar 45 menitan. Di tengah-tengah itu, balon akan berhenti untuk memberi kesempatan kepada peserta mengabadikan momen.
Tak perlu khawatir kalau datang sendirian seperti saya. Kita bisa saling minta foto sama peserta lain, bahkan krunya menawarkan diri sebagai fotografer.
Kalau ditanya rasanya seperti apa. Mungkin sama seperti ketika naik pesawat terbang. Berasanya pas mau naik, dan mendarat. Kalau naik, santai banget, karena panas mesin dibantu tali yang diulur dari bawah. Sedangkan saat mendarat, ada sedikit hentakan dan seretan di tanah. Namun, semuanya berlangsung aman, kok.
Selama terbang pun, tidak berasa apa-apa. Keranjang melayang stabil. Syukurlah cuaca sangat cerah, meskipun tidak mendapatkan warna sunset yang kontras dengan langit.
Gerah, malah, karena api mesinnya. Makanya, agak nyesal juga saya pakai jaket. Keranjangnya, bahkan, sengaja diputar 360 derajat agar kami mendapatkan semua view.
Selain itu, tidak terlihat banyak balon beterbangan. Hanya satu atau dua balon saja. Visualnya bisa ditonton di Youtube Relinda Puspita.
Kalau ditanya apakah recommended naik balon udara di Vang Vieng? Secara pengalaman terbang dan harga, YES, 100%! Kamu yang punya budget tipis, tapi mimpi naik balon udara, Laos adalah solusinya!
Mbaaaaaa kita samaaa ih, naik balon di gang vieng hanya krn murah . Aku naik balon di sana 2017. Dan waktu itu dpt hrg Usd90 per orang, ga pake nawar. Memang hrgnya segitu. Naiknya ga banyak berarti ya..
Jujur kalo terlalu murah aku juga kuatir ntr, maintenance nya ada ga .
Walopun balon yg terbang hanya ada 2 pas aku naik dulu, tp view gunung karst di sekeliling ga kalah kok dengan balon udara di Cappadocia. Kalo di sana krn balon yg terbang juga rame, warna warni jd pas difoto cantik yaa.
Tapi aku kan dulu cuma mau cari pengalaman naiknya aja, so asalkan udh tahu seperti apa, ya udh. Ga tertarik lagi coba yg di Myanmar atau turkiye
Wah, keren bisa kasak kusuk mencariharga yg cocok itu butuh kesabaran tinggi ya. Gak mudah