Entah kenapa, saya lebih suka jalan-jalan sendiri. Perjalanan terasa lebih nikmat ketika tidak ada hitung-hitungan soal siapa yang lebih berperan, dan tidak ada waktu untuk berkompromi soal rute dan biaya. Saya bisa berlama-lama menikmati suatu tempat atau malah melewatkannya. Saya bebas memuaskan rasa penasaran soal makanan walaupun harganya mahal, atau hanya mengganjal perut dengan jajanan pinggir jalan. Semua dilakukan atas keputusan sendiri.
Namun, kebiasaan solo traveling ini dianggap aneh oleh banyak teman. Mereka bertanya-tanya apa enaknya jalan sendiri. Tidak ada teman ngobrol dan biasanya malah boros karena semua pengeluaran ditanggung sendiri. Hehehe… mereka tidak tahu puncak kenikmatan yang saya rasakan ketika berhasil melewati tantangan dengan hanya mengandalkan diri sendiri.
Kebiasaan jalan sendiri sebagai perempuan ini biasanya juga membuat para orang tua keberatan. Pikiran mereka selalu negatif ketika anak perempuannya jauh dari rumah. Alasan utamanya adalah keselamatan. “Pergi sama siapa?” itu pertanyaan pertama yang selalu orang tua, khususnya ibu, lontarkan kepada saya setiap berpamitan. Walaupun berat, mereka tidak bisa berbuat banyak. Saya mampu membuktikan bahwa saya bisa pulang secara utuh dan membawa energi hidup yang baru.
Menariknya, walaupun ada yang meragukan keasyikan solo traveling, tidak sedikit juga yang penasaran melakukannya. Untuk itu, saya ingin berbagi tips mengenai bepergian sebagai female solo traveler.
- Niatkan bahwa jalan-jalan kamu adalah untuk kesenangan positif. Mengapa? Karena selama kamu bepergian dengan senang hati, tanpa niat buruk, niscaya kamu akan percaya diri berkeliaran seorang diri.
- Memberi tahu soal kepergian kamu kepada keluarga atau teman terpercaya. Merekalah yang akan mendokan, dan segera membantu ketika terjadi hal yang tidak diharapkan, misalnya kecopetan, sehingga terpaksa butuh kiriman uang.
- Bersikap sopan. Sesuaikan sikap dan yang dikenakan dengan kebiasaan masyarakat di tempat yang dikunjungi. Jika bertindak seperti orang kebanyakan, semoga kamu tidak akan menarik perhatian orang usil yang menyebalkan.
- Santai tapi waspada. Luangkanlah sedikit waktu untuk mengawasi sekeliling. Cari tempat untuk menyendiri sambil memperhatikan keadaan sekitar. Gunanya, supaya kamu bisa melangkah pasti, dan terlihat seperti warga biasa. Sikap ini diharapkan bisa melindungi kamu dari orang iseng yang jahat.
- Bawa gembok atau alat apapun yang bisa mengamankan barang-barang ketika harus ditinggal, misalnya ketika bermalam di penginapan yang lokernya tidak berkunci.
- Percaya suara hati. Saya selalu mengandalkan perasaan yang langsung muncul ketika berada di tempat baru. Ketika kamu merasakan sesuatu, maka itulah petunjuk untuk terus, atau beralih ke tempat lain. Begitu juga ketika bertemu orang baru, jika kamu merasa tidak nyaman, lebih baik segera menghindar.
Ha? Sedikit sekali tipsnya.
Iya. Saya sendiri juga bingung kenapa bisa ketagihan jalan-jalan sendiri, padahal banyak cerita miring tentang pejalan mandiri. Belum kena apesnya, mungkin. Lagian, saya terlanjur cinta mati sama kegiatan ini. Tidak ada yang bisa menahan, kecuali diri saya sendiri.
So, kamu yang perempuan. Jangan takut jalan-jalan sendiri ya. Enjoy your trip!
Huwaa… sama mba, aku juga kadang sendiri 🙂 be strong women wkwk
anggiputri.com