Uri-Cran, Bekal Jalan Jauh Penghalang Anyang-Anyangan

Anyang-anyangan.

Mendengarnya saja baru kali ini.

Saya memang baru tahu istilahnya, tapi mungkin pernah mengalaminya, yaitu bolak-balik buang air kecil karena keluarnya dikit-dikit, padahal banyak minum. Heran, sih, sebenarnya, namun hanya dianggap gangguan kecil yang nanti juga bakal hilang. Ternyata, meskipun tidak disertai dengan rasa sakit, ini adalah pertanda kecil mengidap anyang-anyangan yang merupakan indikasi Infeksi Saluran Kemih.

Penyakit ini menyerang pria dan wanita, termasuk anak-anak dan wanita hamil, tetapi lebih banyak diderita kaum perempuan karena anatomi tubuhnya. Jarak antara saluran kemih (uretra) ke saluran pembuangan air besar lebih dekat. Kondisi ini membuat perempuan rentan mengalami gangguan di seputar saluran kemih. Parahnya, risiko seorang wanita mengalami anyang-anyangan dalam hidupnya mencapai 50%. Kejadiannya bisa secara berulang-ulang, bahkan bertahun-tahun.

(Foto: uricran.co.id)

Penyebab anyang-anyangan yang paling mudah dipahami adalah sering menahan kencing. Selama ini, hanya tahu bahwa menunda buang air kecil akan berakibat kencing batu, seperti pengalaman beberapa kerabat teman. Padahal, bisa jadi karena anyang-anyangan.

Meskipun tidak ada tanda spesifik, kondisi berikut patut diwaspadai sebagai gejala anyang-anyangan:

  • Hasrat berlebih untuk buang air kecil.
  • Buang air kecil lebih sering, tapi dengan volume sedikit-sedikit.
  • Nyeri pada panggul jika terjadi pada wanita.
  • Jika terjadi pada pria, akan menimbulkan gejala nyeri pada anus.
  • Rasa perih ketika buang air kecil.
  • Urine berbau menyengat, lebih pekat, kadang-kadang mengandung darah.

Kencing batu, salah satu cirinya adalah sakit buang air kecil. Mirip dengan anyang-anyangan. Saya pernah mengalaminya, dan langsung tobat. Jera, tidak mau menunda kencing lagi.

Pernah, sewaktu di Pyongyang, bersama teman asal Malaysia, kami ingin menyalurkan hiv (hasrat ingin vivis). Saat itu grup kami sedang berada di sebuah lapangan, menunggu pertunjukan tari dalam rangka perayaan Hari Nasional Korea Utara. Ada toilet umum, tapi antreannya panjang, dan baunya bikin wajah beberapa rekan lelaki kami mengerut saat keluar. Menyesal telah masuk ke sana.

Teman Malaysia saya ini bisa dibilang beser. Bentar-bentar pingin ke toilet. Sebelumnya kami dibawa tur ke gedung-gedung istimewa di Kota Pyongyang, toiletnya pasti ada. Ini, lagi di tempat umum. Bahkan guide kami yang perempuan tidak tahu di mana ada wc terdekat.

Tidak lama, karena mungkin pemandunya tidak tega melihat teman saya tidak menikmati acara sore itu, dia mengajak kami ke bagian yang banyak tanaman. Ada beberap warga lokal yang sedang bersantai sambil menikmati makanan di sana. Beberapa menatap kami hingga membuat saya dan si Malaysia kikuk mencari-cari tempat tertutup.

Guide kami berbicara dengan tiga orang yang berada tidak jauh dari lokasi yang kami anggap terhalang dari keramaian. Si bapak dua mesem-mesem saat si ibu menyuruh mereka berpaling, agar kami bebas menyalurkan hasrat yang tersimpan dari tadi.

Bukan sekali itu saja saya pipis di luar ruangan. Ketika traveling dengan bus yang memakan waktu lama, pengalaman seperti itu kerap terjadi, apalagi kalau di bus tidak ada toilet, dan tidak tahu apakah bus akan berhenti di SPBU. Cuek saja mencari tempat tertutup untuk jongkok.

Paham, bahwa menahan buang air kecil itu tidak bagus, tapi, terkadang, ada saja yang menyebabkan saya menahannya. Apalagi kini, sejak pindahan gedung kantor. Ada beberapa kali saya mengulur waktu ke toilet. Nanti, kalau udah penuh, seloroh saya dan beberapa teman wanita, lantaran gedung yang sekarang, kamar mandinya hanya ada di lantai dua, sementara ruangan saya di lantai satu. Malas naik-turun tangga.

Sekarang, setelah tahu bahwa anyang-anyangan itu nyata adanya, dan merupakan gejala awal Infeksi Saluran Kemih, saya akan langsung ke kamar mandi bila hiv muncul. Paling takut berurusan dengan penyakit organ dalam yang ada kaitannya dengan kesehataan kewanitaan.

Penyebab anyang-anyangan bukan hanya hal di atas, ternyata. Delapan puluh persen kasus anyang-anyangan dikarenakan oleh bakteri E.Coli yang menempel pada dinding saluran kemih. Inilah yang menjadi penyebab sakit saat buang air kecil. Bakteri ini biasa dihasilkan oleh toilet yang jorok, salah arah basuh setelah buang air besar, pakaian dalam yang kotor, dan air pembasuh yang kotor. Dekat sekali dengan aktifitas sehari-hari kita, bukan?

Terus, kalau kena anyang-anyangan, harus bagaimana?

Ada yang bilang, harus banyak mengkonsumsi air putih. Ada benarnya, tapi tidak akan mampu menghalangi anyang-anyang datang kembali.

Cara mengatasi anyang-anyangan yang paling efektif saat ini adalah ekstrak cranberry.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa cranberry kaya akan proanthocyanidins (PAC) yang mampu mencegah penempelan bakteri E.coli pada dinding sel epitel di saluran kencing, dan membuangnya bersama urin.

Masalahnya… mendapatkan cranberry tidak segampang punya blackberry. Alasannya:

  • cranberry jarang ada di pasaran
  • harganya relatif mahal
  • rasanya pahit dan asam
  • tidak praktis karena harus diminum dalam bentuk jus (untuk hasil maksimal, sebaiknya dikonsumsi 2 gelas (@150 ml) perhari selama kurang lebih 10 hari).
(Foto: uricran.co.id)

Terus, gimana, dong?

Santai… Ada kabar gembira. Kini, cranberry ada ekstraknya!

Ekstrak cranberry ini tersedia dalam bentuk kapsul (prive uri-cran) dan bubuk/ powder sachet (prive uri-cran plus). Untuk kapsul, komposisinya 250 gr ekstrak cranberry, isi 30 kapsul/box, dengan dosis 1-2 kapsul/hari. Sedangkan uri-cran bubuk, komposisinya 375 mg ekstrak cranberry, 60 mg vitamin C, 0,1 mg Lactobacillus achidopillus, 0,1 mg Bifidobacterium fibidum, isi 15 sachet/box, dengan dosis 1-2 sachet/hari.

Nah, bagi yang hobi jalan-jalan, bentuk kapsul sepertinya lebih praktis. Hanya tinggal telan dengan satu atau dua glek air. Bentuk bubuk cocok bagi mereka yang susah menelan kapsul. Tinggal diaduk dalam segelas air. Warnanya yang merah muda, dicampur air dingin, ada sedikit rasa asam, mhm… berasa minum sirup segar.

Pengalaman teman dan dari bacaan tentang mereka yang sering mengeluhkan anyang-anyangan ini, uri-cran memang manjur mengatasi susah buang air kecil yang disertai perih. Sekarang, karena sewaktu-waktu takut terjangkit lagi, stok uri-cran menjadi wajib ada di rumah mereka.

Bagi seorang perempuan yang hobi traveling, gejala anyang-anyangan ini sepertinya rentang menyerang. Makanya, akan saya pertimbangkan untuk tidak hanya berbekal abon, tapi juga uri-cran, setiap bepergian dalam waktu lama. Kemasannya yang mungil dan tipis, tidak akan menambah beban bawaan, bisa diselip-selipkan di kantung kecil ransel. Diminum setiap hari menjelang berangkat, lalu saat di perjalanan. Jalan-jalan lancar, saluran kemih pun terlindungi.

Sip. Yuk, jalan, kita! 

Eits, jangan senang dulu! Untuk pengetahuan, anyang-anyangan bukan penyebab tunggal Infeksi Saluran Kemih. Penyebab lainnya adalah terlalu banyak minum yang berefek diuretik, seperti alkohol, kopi, dan teh. Bisa juga karena kehamilan, cemas, otot detrusor tidak stabil, pembesaran prostat, hipertonisitas dasar panggul, interstitial cystitis, dan diverticulitis.

Pokoknya, mulailah mengkonsumsi uri-cran dan sediakan stoknya di rumah. Uri-cran datang, anyang-anyangan hilang, Infeksi Saluran Kemih terhalang.

13 Replies to “Uri-Cran, Bekal Jalan Jauh Penghalang Anyang-Anyangan”

  1. Duuuh anyang2an itu memang gak nyaman
    Sebagai wanita menjaga kebersihan organ intim benar2 harus telaten
    Untung sekarang ada Uri Cran ya

  2. Aku pernah anyang-anyangan, dan itu enggak enak banget. Selain harus bolak-balik ke kamar mandi, bag. V juga berasa sakit

  3. hihihi… bagi saya yang besar di tanah jawa, istilah anyang2an itu akrab sekali di telinga sejak kecil hehehe..
    nice sharing 🙂

  4. Membantu banget ya uri cran ini. Kudu stock buat yang menderita anyang2an. Aku pernah pas hamil 8-9 bulan. Tapi pas udah lahiran ga lagi. Bawaan janin yg berat dan makin besar, bikin kandung kemih tertekan kali ya.

  5. Dulu pernah anyang-anyang an sampai ISK yang sampai opname pas masih SMA. Rasanya duh, udah bukan cuman nggak nyaman tapi sakit banget. Sejak itu kapok, semoga nggak terulang. Perlu nih sedia Uri-cran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *