Sayang, saat traveling ke Laos belum lama ini, fitur QRIS Cross Border (QRIS antarnegara) belum diberlakukan di sana. Seandainya bisa, saya tidak perlu kelebihan uang Laos (LAK/ Kip) yang nilainya termasuk yang paling rendah di dunia.
Saking rendahnya, kita tidak bisa mendapatkan LAK di luar Laos. Lebih parah lagi, di Laos sendiri, sangat sulit untuk menukarkan LAK ke mata uang negara lain, termasuk dolar.
Hari terakhir di Laos, saya masih mempunyai 1200 LAK. Rencananya, sisa uang itu akan saya tukar di Bandara Luang Prabang menjadi dolar atau bath, karena bakal transit di Thailand. Begitu ke konter bank yang teryata satu-satunya tempat penukaran uang di bandara, kedua mata uang itu tidak tersedia. Bisanya hanya ditukar dengan dong, mata uang Vietnam. Alhasil LAK-nya saya jadikan suvenir khas Laos saja.
Table of Contents
Belanja di Luar Negeri Cukup Modal Handphone
Selain ke Laos, waktu itu saya sempat mampir ke Bangkok, Thailand. Sepanjang perjalanan di kedua negara itu, saya perhatikan, para pedagangnya, baik di pertokoan, maupun di pinggir jalan, kebanyakan telah memajang kode QR sebagai pilihan pembayaran.
Saya ingat pernah membaca sekilas tentang QRIS yang bisa digunakan di Malaysia dan Thailand. Namun, karena hanya 24 jam di Bangkok, saya tidak membeli paket data, jadi semua pembayaran dilakukan secara tunai.
Akan makin praktis keluar negeri jika bisa bertransaksi dengan QRIS. Pemakaiannya mirip-mirip dengan kartu kredit atau debet yang ada logo VISA atau Master Card. Kita tidak perlu buang waktu untuk mencari money changer.
Namun, pengalaman pribadi mengajarkan bahwa QRIS lebih ringkas, lantaran bebas dari risiko ketinggalan kartu sehingga gagal bayar. Waktu mau ikut tur di Laos saya terpaksa kembali ke hostel karena ketinggalan dompet berisi kartu-kartu. Syukurlah lokasinya dekat.
Pembayaran dengan QRIS cukup dilakukan dengan memindai kode QR. Aplikasinya ada di handphone, benda wajib masa kini yang selalu kita bawa kemana-mana.
Sistem pembayaran digital yang bisa lintas negara sungguh sangat memudahkan para traveler antiribet dan antimahal, seperti saya. Tidak perlu lagi meluangkan waktu untuk menukarkan uang. Sudahlah antre, nilainya fluktuatif, dan pinginnya yang nilai tukarnya tinggi.
Bahkan, untuk ke beberapa negara sesama ASEAN, kita lebih sering membawa dolar, kan. Selain karena bisa di terima di negara manapun, nilai tukarnya memang lebih tinggi di daripada menukar rupiah di luar negeri.
Apesnya, begitu pulang ke tanah air dan hendak menukarkan sisa uang asing kembali ke rupiah, nilai jualnya lebih rendah. Bahkan bisa makin murah kalau kondisi uangnya kumal dan ada bekas lipatan.
Begitulah dilema tukar-menukar rupiah dengan mata uang asing.
QRIS Cross Border: Realisasi Kesepakatan Antarnegara ASEAN
Barangkali, karena persoalan nilai tukar mata uang ini adalah salah satu hal yang banyak dikeluhkan oleh masyarakatnya, bank sentral dari empat negara ASEAN, yaitu Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Banko Sentral Ng Pilipinas, dan Bank of Thailand, sepakat bekerjasama untuk mewujudkan dan mendukung sistem pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah metode pembayaran menggunakan QRIS antarnegara (QRIS Cross Border). Seperti diketahui, masyarakat Indonesia saat ini makin terbiasa bertransaksi dengan QRIS. Praktis dan banyak promo cashback adalah sebagian manfaat yang paling dirasa.
Oleh sebab itu, pemerintah melalui Bank Indonesia berinisiatif untuk memperluas jangkauan QRIS. Setidaknya di kawasan Asia Tenggara, dengan sesama negara anggota ASEAN terlebih dahulu.
Dengan sistem pembayaran berbasis kode QR, transaksi di luar negeri akan lebih ringkas dan aman. Pembayaran cukup dengan memindai kode QR melalui aplikasi pembayaran dari negara masing-masing.
Terwujudnya kerjasama sistem pembayaran digital berbasis QR antarnegara ASEAN ini merupakan realisasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-Border Payments, serta inovasi ekonomi untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan ASEAN. Hal ini sejalan dengan agenda Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-Chairmanship Jepang pada ASEAN +3 tahun 2023 ini.
Ditambah lagi, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, pemimpin negara ASEAN sepakat dalam penguatan Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity – RPC). Kode QR lintas negara adalah salah satu produk RPC.
Saat ini QRIS Cross Border sudah bisa digunakan di Thailand dan Malaysia. Sebentar lagi akan berlaku juga di Singapura dan Filipina. Nantinya akan dikembangkan juga di negara ASEAN lainnya, bahkan diupayakan bisa digunakan sampai ke Jepang dan Korea Selatan, destinasi liburan favoritnya orang Indonesia.
Belanja Makin Untung Berkat Kode QR
Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin terbukanya perdagangan di kawasan ASEAN, konektivitas sistem pembayaran akan mempermudah transaksi keuangan lintas negara. Dengan QRIS Cross Border, warga Indonesia cukup pindai kode QR untuk berbelanja di sesama negara kawasan Asia Tenggara. Begitupun sebaliknya, warga negara anggota ASEAN lainnya yang berkunjung ke Indonesia, bisa melakukan pembayaran hanya dengan kode QR dari negaranya.
No wallet, no worries. Sekarang zamannya e-wallet.
Secara luas, sistem pembayaran digital antarnegara ini akan meningkatkan efisiensi transaksi untuk mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta menjaga stabilitas makroekonomi dengan bertransaksi menggunakan mata uang lokal.
Efisiensi transaksi akan berdampak juga pada UMKM dan sektor pariwisata. Peluang untuk memperoleh akses ke pasar global semakin terbuka, tanpa perantara dolar Amerika. Wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia akan merasa beruntung, karena nilai tukar mata uang cenderung lebih murah.
Cara penggunaan QRIS di luar negeri persis sama dengan yang biasa dilakukan di Indonesia. Uang yang ditransfer otomatis dikonversi ke mata uang negara setempat. Jadi, tidak perlu kita hitung-hitung lagi.
Meskipun QRIS bisa diterapkan di luar negeri, saya yakin uang tunai tetap dibutuhkan di saat-saat tertentu. Namun, barangkali, nominalnya tidak sebanyak biasanya, sebelum ada layanan QRIS Cross Border.
Jangan lupa satu hal, tapi.
Pastikan smartphone-nya terkoneksi internet!
QRISnya satu, menangnya banyak!
Participant of BI Digital Content Competition 2023
Referensi:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx