Ketika dinyatakan lolos mengikuti program short course di Kyoto, Jepang, langsung, deh, tuh, semua rencana yang dulu hanya terucap di hati pada berterbangan di sekitar kepala. Sejak meninggalkan Jepang lima tahun lalu, saya memang selalu rindu untuk kembali, apalagi pada masanya Instagram kini. Rasanya ada banyak tempat yang dilewati, atau pernah didatangi, tapi kok, nggak kepikiran foto-foto di spot seperti di feed IG orang-orang.
Jepang bagaikan tanah air kedua buat saya, saking kerasannya tinggal di sana. Saya pernah menetap di Kyoto selama setahun karena kuliah. Hobi solo traveling saya benar-benar tersalurkan. Pilihan moda transportasinya sungguh memudahkan semua rencana perjalanan saya.
Meskipun terkenal sebagai negara yang harga barang dan jasanya mahal, kalau jeli, selalu ada cela untuk menekan biaya hidup. Bagian yang paling menantang dari mengunjungi Jepang, memang, ongkos kesana-kemarinya.
Namun, tingginya pengeluaran untuk sarana transportasi ini bisa disiasati, apalagi bagi turis. Ada banyak paket hemat yang ditawarkan, dan bisa dibeli ketika tiba di Jepang ataupun ketika masih di Indonesia, lalu ditukar di Jepang.
Zaman kuliah dulu, saya sengaja membeli sepeda untuk memudahkan mobilisasi. Nanti, karena cuma sebulan, tekor kalau mesti beli sepeda lagi. Harapannya, ada teman Indonesia yang bisa meminjamkan sepedanya. Lumayan banget buat keliling Kyoto yang asri dan menyenangkan. Apalagi saya cukup familiar dengan kotanya, jadi agak tahu jalanlah…
Pengalaman kuliah dulu, saat tidak sedang bepergian dengan sepeda, saya sering naik bus kota yang ongkosnya 230 Yen. Ini untuk sekali jalan, jauh dekat. Tapi, seandainya sudah tahu bakal naik bus lebih dari tiga kali dalam satu hari, mending beli one day ticket atau ichi-nichi seharga 600 Yen.
Tiket berbentuk kartu ini bisa didapatkan di convenience store, seperti Family Mart atau Seven Eleven, atau bisa juga langsung beli sama supir busnya. Harganya persis sama, 600 Yen. Harga tiket ini jauh lebih murah dibandingkan beli tiket satuan untuk keliling seharian di Kyoto.
Ngaku, deh, ketika di luar negeri, tiap mau bayaran, pasti mikirnya kalkulator, kan. Langsung berhitung dalam rupiah, terus kesal. Daripada begitu terus, mending beli one day ticket ini sebelum berangkat. Pas di sana, tinggal pakai. Jalan-jalannya bisa santuy.
Di mana lagi belinya kalau bukan di Traveloka. Layanan penjualan tiket online ini adalah sobat lama yang selalu saya sambangi saat akan bepergian atau sekadar membeli tiket berbagai event.
Mulai tahun ini ada fitur baru yang sangat membantu konsumen dengan keperluan traveling atau memenuhi gaya hidup, seperti atraksi, bioskop, event, hiburan, olahraga, spa dan kecantikan, taman bermain, transportasi, tur, pelengkap travel, makanan dan minuman, bahkan kursus dan workshop. Fitur anyar itu bernama Traveloka Xperience.
Melalui fitur ini kamu bisa memilih berbagai #XperienceSeru selama mengisi waktu liburan atau memanjakan diri bersama teman dan keluarga. Informasinya tidak hanya untuk di Indonesia, tapi juga Asia Tenggara dan di seluruh dunia. Tersedia dalam 6 bahasa, serta proses pemesanan yang cepat dengan metode pembayaran beragam. Customer service siap siaga selama 24 jam dalam 7 hari. Pokoknya akan sangat memudahkan para pelanggan.
Saya, karena bakalan ke Jepang, dan tinggal di Kyoto, kategori Xperience yang saya pilih adalah Transportasi. Saya sudah memiliki rencana sendiri ingin menjelajah berbagai sudut unik di kota yang dulunya adalah ibukota Negeri Matahari Terbit itu. Lebih-lebih ketika ke sana nanti sudah masuk musim gugur. Daun-daunnya bakal berwarna-warni. Cantik banget buat foto-foto, terus pamer di media sosial. Siapa tahu bisa nambah follower. 😉
Bagi yang merasa cuma beberapah hari di Jepang, tapi pingin ke banyak kota, bisa pesan JR Rail Pass yang memungkinkan kamu mengendarai kereta super cepatnya Jepang, sehingga bisa hemat waktu. Tapi kalau pingin santai, dan ada waktu ke Kyoto, terus minat melipir ke Nara, Kobe, dan Osaka, lebih hemat menggunakan Kansai Thru Pass untuk pindah kota selama 2-3 hari berturut-turut menggunakan bus dan kereta.
Harga voucher Kansai Thru Pass ini sekitar Rp661.538 – Rp815.385, tergantung jumlah hari yang kamu pilih. Tampak mahal, tapi ini jauh lebih praktis daripada baru mikir setelah tiba di sana. Kalau sudah punya kartu ini, ketika salah naik kendaraan, nggak rugi di ongkos. Percayalah, keliling Jepang itu lebih asyik menggunakan kendaraan umum, plus jalan kaki.
Oiya, khusus Kyoto, untuk ichi-nichi atau tiket terusan satu hari itu, juga bisa didapatkan di Traveloka Xperience, loh. Harga vouchernya mulai dari Rp100.385, dan dapat ditukarkan ketika tiba di bandara terdekat, yaitu Kansai Internatioan Airport (KIX). Berlakunya pada hari pertama digunakan. Tinggal serahkan pada supir bus yang pertama dinaiki. Nanti dia akan mencetak tanggal hari itu dan kartunya dikembalikan ke kita. Selanjutnya, hanya tinggal tunjukkan tiket tersebut pada supir saat turun bus.
Bagusnya beli beberapa kartu kalau kamu agak lama di Kyoto. Jadi besoknya nggak perlu beli tiket lagi. Mau bolak-balik kuil, taman, dan tempat belanja, tinggal naik bus. Tapi harus ingat waktu, ya. Tingkat ketelatan bus di sana cuma beberapa detik doang.
Praktis dan terbantu banget, ya, traveling berkat Traveloka Xperience. Cara ini juga bisa diterapkan untuk liburan ke kota lain di Jepang, atau di negara lain. Keribetan agak berkurang dibuatnya.
Nah, setelah urusan transportasi beres, sekarang tinggal mikirin itinerary, akomodasi, dan konsumsi. Semua juga ada di Traveloka.
Traveloka dulu, #XperienceSeru kemudian.
Aku juga direkomendasiin Kansai Thru Pass ini sama temen aku kalo mau ke Jepang. Katanya walau bayar mahal tapi itu justru lebih hemat. Sama kayak ke Singapura, lebih baik beli Tourist Pass. Kalo naik Taksi, apa gak bolong tuh kantong. Thanks to Traveloka Xperience for all dedication.
Bukan bolong lagi, kayaknya. Langsung copot buat dijual biar jadi duit. Hehehe…
manggut-manggut aja soalnya belum pernah ke jepang hehe
one day tiket itu seperti tiket kendaraan umum untuk seharian penuh ya? Mudah-mudahan bisa ngalamin juga liburan ke jepang 🙂
Ayo, segera beli tiket.
Waw jadi lebih murah banget ya kalau mesen di traveloka. Lumayan kan sisanya masih bisa dipake buat hal lain.
huhuhu.. aku belum pernah ke jepang :'( oh iya mbak, kalau di jepang itu lebih suka pakai uang cash atau bisa pakai kartu?
Pakai dua-duanya. Tergantung mana yang lagi murah.
Wuih Jepang mbak…. Impianku dari dulu hehehehe, btw salam kenal ya mbak….,
Wah enak ya bisa jalan-jalan terus mbak, itu pakai 1 aplikasi sama traveloka bukan sih mbak? apa harus install lagi? pengen deh jalan-jelan gitu biar bisa jadi Travel Blogger.
Jepang,,negara yg pengen saya kunjungi